ITS News

Senin, 15 Desember 2025
14 April 2013, 16:04

Lima Tips Menulis ala Tere Liye

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam balutan celana jins dan switer hijau, Tere Liye berbicara santai seraya memberikan beberapa tips kepada peserta terkait Menulis Menginspirasi. Filosofi akan pentingnya menulis disampaikan dengan gaya unik oleh pria yang akrab disapa bang Tere ini. Ia pun tak enggan untuk menceritakan pengalamannya dan beberapa perumpamaan sembari menyampaikan materi.

”Tips pertama, seorang penulis yang baik harus punya sudut pandang yang berbeda. Bohong bila banyak orang bilang tidak punya ide,” seru Tere. Menurutnya sesuatu yang sederhana bisa terlihat istimewa saat sudut pandang yang digunakan berbeda. Ia pun menceritakan tentang seorang ibu rumah tangga yang merasa terbatasi, namun sebenarnya dapat menulis sesuatu yang mudah seperti menulis resep masakan.

Pria yang memiliki nama asli Darwis ini pun mengajak seluruh peserta untuk membuat beberapa paragraf dari sebuah kata sederhana. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta yang hadir dapat keluar dari sudut pandang biasanya dan berpikir dengan cara yang berbeda. ”Dengan kata hitam saja sebenarnya bukan cuma mendeskripsikan warna, tapi bisa saja dikembangkan hingga membentuk sebuah novel,” terangnya.

Tak hanya sudut pandang spesial, seorang penulis juga harus memiliki amunisi. Menurut pria berdarah Melayu ini, amunisi yang harus dimiliki dapat berupa hasil observasi, pengamatan, serta referensi bacaan melalui buku. Semakin banyak bekal atau amunisi yang dimiliki, semakin memudahkan proses menulis karena terdapat banyak variasi.

Penggemar tontonan sepak bola  ini menjelaskan, tidak ada tulisan yang baik atau jelek. Menurutnya hanya ada tulisan yang relevan atau tidak relevan. Pasalnya, pandangan tiap individu akan suatu tulisan berbeda-beda. ”Setidaknya tulisan itu relevan bagi diri sendiri. Bila kita masih menganggap tulisan itu bermanfaat bagi diri kita, ya langsung tulis saja,” tuturnya.

Di tips terakhir, Tere merangkumnya dalam sebuah kalimat. ”Kalimat pertama adalah mudah, gaya bahasa adalah kebiasaan, dan penutup bisa apa saja. Hal yang paling penting adalah langsung melakukan yang terbaik,” jelasnya. Hal tersebut ia terangkan karena langsung menulis walaupun sedikit adalah lebih baik daripada tidak menulis sama sekali.

Selain Tere Liye, Satria Nova, pembicara lainnya di seminar tersebut juga mengajak seluruh peserta  yang hadir untuk terus menulis. Menurutnya dengan menulis akan lebih mudah menebarkan kebaikan dan menginspirasi banyak orang. ”Dengan menulis karya kita dapat dibaca dan menginspirasi banyak orang,” ujar alumni Teknik Perkapalan ITS tersebut. (sha/fi)

Berita Terkait