ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 April 2013, 20:04

BEM ITS, Ajak Mahasiswa Kenali Ekonomi Kerakyatan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Imron, setiap tahun Indonesia mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sayangnya  nilai pertumbuhan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu,  meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat tetapi pembagian aset negara kepada rakyat Indonesia ternyata masih belum merata.

Akibatnya terjadi ketimpangan pendapatan yang berdampak pada penguasaan kekayaan pada kelompok tertentu. ”Hampir 80 persen kekayaan Indonesia dikuasai oleh 14 persen penduduk saja, mereka ini yang disebut dengan orang terkaya,” kata Imron.

Kondisi tersebut merupakan dampak dari tercemarnya sistem ekonomi Indonesia dengan ekonomi kapitalisme. Imron memaparkan bahwa kapitalisme ini merubah mindset para pengusaha untuk mengeruk untung sebanyak-banyaknya bagi dirinya sendiri. ”Kita terjebak pada kompetisi bebas yang rakus,” ungkap Imron yang pernah bekerja sebagai wartawan Jawa Pos  ini.

Bahaya kapitalisme telah melahirkan pengusaha-pengusaha yang tidak mau berbagi. inilah yang membawa Indosenia pada dua sisi, yaitu keberadaan orang-orang yang hartanya berlimpah namun masih banyak penduduk di bawah garis kemiskinan.

Karena alasan itulah mahasiswa harus mulai menyadari pentingnya kembali pada sistem ekonomi kerakyatan. Penerapan ekonomi kerakyatan akan mewujudkan pembangunan Indonesia yang fokus pada usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan hanya pertambahan pendapatan negara. Harapannya, penerapan ekonomi kerakyatan ini akan mengembalikan substansi ekonomi dengan karakter asli Indonesia.

Ketua panitia acara, Hanif Pradipta mengatakan tidak banyak yang pengetahuan ekonomi yang bisa dipelajari di ITS. Kajian ekonomi ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa ITS tentang pentingnya memahami kondisi ekonomi di Indonesia. ”Mahaswa teknik juga harus tau tentang ekonomi,” pungkas mahasiswa yang akrab disapa hanif ini. (anl)

Berita Terkait