Slamet Sugianto, Dive Master pelatih Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Olah Raga (OR) Air divisi selam ITS mengatakan, diving tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Semuanya harus dilakukan dengan serius mulai dari saat persiapan hingga pelaksanaan. ”Tidak main-main, risikonya dapat menghilangan nyawa,” tegasnya.
Sehingga, kedisiplinan terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan merupakan hal terpenting. Aturan yang dimaksud meliputi perakitan dan pemasangan peralatan menyelam, penggunaan peralatan menyelam, ukuran kedalaman penyelaman, hingga tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi kendala saat penyelaman.
Selain itu, faktor kesehatan tubuh dan pikiran juga merupakan aspek yang tidak boleh dilupakan. Sangat tidak dianjurkan melakukan olahraga diving bagi orang yang sedang dalam kondisi kurang sehat. Tidak juga diperkenankan bagi orang yang mudah panik dan tidak bisa relax ketika berada di dalam air. ”Jangan pernah ragu-ragu ketika akan diving. Semuanya harus relex, nikmati saja keindahan bawah laut,” tuturnya.
Slamet menambahkan, bagi penyelam pemula, kedalaman penyelaman yang diperkenankan berkisar lima hingga sepuluh meter saja. Itu pun harus menyelam di lokasi dengan arus yang tidak terlalu deras dan pemandangan yang indah. Sebab, jika ditaruh di perairan yang ekstrim, mental dari penyelam pemula masih belum siap.
Di samping itu, kendala ketika proses penyelaman yang biasanya dialami pemula adalah tekanan air. Kebanyakan, para pemula kurang tahu bagaimana caranya mengatasi ketidak seimbangan kondisi tubuh akibat tekanan air pada kedalaman tertentu. Sehingga, telinga akan terasa sakit dan jika dibiarkan akan menyebabkan sesuatu yang fatal. ”Kalau itu terjadi, penyelam tinggal naik lagi satu meter ke atas untuk menyesuaikan tubuh mereka dengan kondisi tekanan air di sana,” ujarnya.
Tak hanya itu, pemula biasanya juga kurang memperhatikan gerakan yang dilarang saat menyelam. Misalnya, seperti gerakan naik turun secara tiba-tiba ketika berada di dalam air sangat dilarang keras. Pasalnya, gerakan tersebut akan dapat menggangu keseimbangan tubuh sehingga akan keluar darah secara tidak sadar dari dalam hidung. Jika dilanjutkan, akan diikuti dengan keluarnya darah dari telinga dan akibatnya kematian. (ali/ald)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,