Zaid Marhi Nugraha, Presiden BEM ITS beserta dua perwakilan BEM ITS yang lain menghadiri Munas BEM SI selama lima hari, hingga Jumat (8/3) lalu. Namun sayangnya, kepergian perwakilan BEM ITS tersebut belum meminta ijin dari DPM ITS sesuai amanah konstitusi. Hingga akhirnya, DPM melayangkan memorandum satu atas pelanggaran yang dilakukan BEM ITS melalui surat interpolasi.

Presiden BEM ITS yang akrab disapa Ari ini menerangkan bahwa hal tersebut adalah kesalahpahaman antara pihak BEM ITS dan DPM. Pasalnya, ia mengaku kurang tahu bila kepergian BEM ITS untuk menghadiri undangan ke luar kampus harus meminta persetujuan DPM terlebih dahulu. ”SOP controlling BEM ITS dan DPM juga sebenarnya belum disepakati,” terangnya. 

Meski begitu, Ari sepakat bahwa memang sudah menjadi hak dari DPM untuk meminta keterangan dari BEM ITS. Tapi menurutnya keterangan dari Mubes IV Bagian 2 pasal 11 tersebut masih memiliki makna ganda, terlebih lagi karena SOP controlling yang belum disepakati. Sehingga ia pun mengaku kaget saat memorandum tersebut dijatuhkan.

Menanggapi persoalan ini, Regina Adi Feryana, Ketua DPM ITS menjelaskan bahwa Tap Mubes IV Mahasiswa ITS No 01/TAP/MUBES/IX/2011 KDKM ITS Bagian 2 pasal 11 telah jelas menerangkan bahwa BEM ITS dapat mewakili KM ITS keluar atas persetujuan DPM dalam bidang sosial politik. Sayangnya, BEM ITS justru baru meminta ijin dari DPM dua hari setelah keberangkatan perwakilan BEM ITS.

Fery menerangkan, terdapat lima poin yang dibahas dalam surat interpolasi yang dikeluarkan pada Rabu (6/3) tersebut. Poin pertama dan yang paling penting adalah DPM menjatuhkan memorandum satu kepada presiden BEM ITS karena diduga melanggar Mubes IV. Selain itu, pada surat tersebut juga ditegaskan bahwa keberangkatan BEM ITS menghadiri Munas BEM SI tanpa persetujuan DPM ITS, serta kehadiran Presiden BEM ITS dinilai tidak dipersiapkan dengan baik.

Atas hal ini, diskusi antara DPM dan BEM ITS pun segera dibuat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hingga akhirnya SOP controlling DPM pun resmi disahkan setelah beberapa kali didiskusikan antara BEM dan DPM. Ari berharap kejadian tersebut tidak akan terulang kembali. ”Kami akan berusaha mematuhi SOP ini, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” pungkasnya. (sha/ald)