Sore itu, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini terlihat bersemangat saat menyampaikan materinya di hadapan peserta. Hal itu karena ia menyadari jika moment seperti ini adalah saat-saat yang pas untuk menelurkan virus-virus kearsitekan. Seperti yang telah ia lakukan untuk membantu seseorang yang mempunyai rumah hampir tidak layak huni menjadi rumah yang murah, aman dan nyaman untuk ditinggali.
Contoh tersebut bukanlah salah satu yang materi yang Yu Sing bagikan terhadap para peserta. Sebelumnya, di awal pembicaraan ia menjelaskan banyak tentang konteks Indonesia. Ia banyak menjelaskan potensi-potensi yang dimiliki oleh Negara Maritim ini. Ia pun berpikiran kalau hal tersebut bisa dimanfaatkan dalam membangun rumah yang murah untuk masyarakat yang terpinggirkan.
"Kita lihat pohon sagu, pohon beserta semua elemennya itu sangat bermanfaat dan berpotensi apabila dijadikan sebagai material membangun rumah," katanya. Perkataan tersebut memang bisa dijadikan alasan mengingat untuk pohon sagu putih yang punya tebal kulit sekitar dua sentimeter, kulitnya bisa digunakan untuk tulangan beton pengganti baja. Selain itu daunnya pun bisa dipakai sebagai pengganti atap, meskipun hanya bisa bertahan sekitar lima tahun.
Melihat orang-orang yang dihadapinya adalah calon calon pembangun bangsa, Yu Sing lantas menghimbau agar mahasiswa satu fakultas ini bisa melakukan suatu pengabdian yang real terhadap masyarakat.
"Lakukan swasembada sendiri dari seluruh mahasiswa satu fakultas ini, per bulan dianggar 50 atau 20 ribu gitu, setahun bisa bikin satu rumah sederhana," begitu instruksi Yu Sing merujuk pada ajakan satu angkatan FTSP bisa membangun rumah untuk masyarakat. Menurutnya hal seperti itu bisa dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian yang nyata.
Ia juga berpendapat, bahwa mahasiswa FTSP ITS bisa melakukan hal yang mulia tersebut. Beragamnya jurusan yang ada di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ini juga menjadi alasan ia menjadi cukup yakin. "Ada yang dari teknik lingkungan, teknik geomatika dan teknik perencanaan yang lain seharusnya bisa menjadikan lebih mudah rencana tersebut," lanjutnya.
Selain itu, Yu Sing juga turut berpesan agar mulai saat ini sudah tidak lagi mempunyai rasa egois sendiri-sendiri. "Untuk bisa membangun bangsa yang dibutuhkan adalah kata ‘kita’, bukan lagi aku," pungkasnya. (akh)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung