Dalam paparannya, Isa mengatakan bahwa buku yang ditulis oleh Sejarawan Ahmad Mansur ini dapat mengubah pandangan pembaca tentang sejarah Indonesia. Menurutnya, belum banyak yang mengetahui tentang peran ulama di balik kemerdekaan bangsa ini. ”Sejak SD kita sudah dikenalkan dengan buku-buku sejarah yang belum pernah membahas tentang islam di balik sejarah itu sendiri,” ujarnya.
Menurut pria asal Ponorogo ini, sejarah merupakan suatu hal yang sangat berperan dalam pembentukan ideologi suatu bangsa. Sejarah indonesia juga merupakan sejarah dunia. Dan apa yang terjadi di Indonesia juga tidak terlepas dengan apa yang terjadi di tempat lainnya. ”Apalagi tentang pergerakan Islam di Indonesia, sumbernya juga berasal dari Timur Tengah. Dan itu sudah lama ada,” ungkap Isa.
Ungkapan Isa tersebut bukanlah tanpa dasar. Menurutnya, Islam di Indonesia bukanlah datang sejak abad ke 13, melainkan jauh sebelum itu. Bahkan menurut buku Api Sejarah tersebut, islam sudah ada di Indonesia sejak awal tahun masehi. ”Yang mengatakan islam ada di Indonesia sejak abad 13 itu kan Snouck Hurgronje. Dia hanya orang Belanda yang menjadi mata-mata di Indonesia,” tegas sejarawan lulusan Universitas Padjadjaran ini.
Isa menambahkan bahwa Indonesia telah berhubungan dengan dunia internasional sejak awal tahun masehi dahulu. Para pedagang-pedagang asal timur tengah sudah sering singgah di kawasan Selat Malaka. Begitu pun sebaliknya, pedagang Indonesia juga sering singgah di daerah Timur Tengah maupun Afrika. ”Bahkan pengaruh budaya Indonesia di sana masih terlihat,” ungkap Isa.
Sementara dalam masa perjuangan, para ulama mempunyai peran besar di balik semua itu. Perlawanan terhadap penjajah menjadi jihad bagi pejuang saat itu. Mereka bukan bukan berjuang untuk pribadi atau kelompok mereka, akan tetapi mereka berjuang karena Allah. ”Hal itulah yang dilakukan pejuang seperti Trunojoyo, Sultan Nuku, Diponegoro, Imam Bonjol, dan pejuang-pejuang lainnya,” tutur pria yang sedang melanjutkan studi doktoralnya di Universitas Ibn Kaldun ini.
Isa menjelaskan bahwa ulama pula lah yang bisa menyatukan wilayah Indonesia yang seluas ini. Sifat dan budaya Indonesia yang bervariasi menjadi tantangan tersendiri bagi ulama untuk bisa menyatukannya.
Organisasi islam pun sangat berpengaruh dalam gerakan kebangkitan nasional saat itu. Melalui Sarekat Islam, perjuangan melawan penjajah secara organisasi telah dimulai, bahkan jauh sebelum Budi Utomo berdiri. ”Masih banyak yang harus kita kaji tentang sejarah di negeri ini. Ini merupakan tugas bagi pemuda yang merupakan penerus bangsa. Agar kita tidak buta akan sejarah,” pungkasnya. (guh/izz)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,