ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
16 Maret 2013, 10:03

Bersiap Menuju AEC 2015

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan ini turut menandai peran strategis IO dalam mempersiapkan mahasiswa menuju globalisasi dunia. Keingintahuan sivitas akademika ITS terkait AEC 2015 menjadi tantangan sekaligus peluang. ”Mau tidak mau, ini akan terjadi dan perlu dipersiapkan semaksimal mungkin,” ungkap Prof Dr Darminto MSc dalam sambutannya.

Mempersiapkan SDM yang akan terjun dalam setting dunia AEC 2015 terbilang tidak mudah. Banyak aspek yang perlu dipersiapkan. ”Minimal dengan mengetahui outline AEC 2015 inilah semuanya dimulai,” tegas M Andriya Gunartono,volunteer IO koordinator divisi workshop. 

Dalam workshop tersebut, Ketua ITS IO, Maria Anityasari PhD banyak memaparkan mengenai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Terutama terkait lapangan kerja yang akan semakin bebas. Hal ini harus disikapi oleh masyarakat Indonesia dengan pengembangan berbagai skill. Para perwakilan organisasi mahasiswa yang hadir pun turut dihimbau untuk menjalankan program-program yang mengacu terhadap peluang-peluang internasional.

Internasionalisasi yang selama ini digencarkan oleh ITS sebenarnya memiliki tujuan yang sama. Yaitu untuk mengangkat derajat kemampuan sivitas akademika ITS setara dengan negara-negara lain, terutama dengan para tetangga terdekat di ASEAN. Bahkan, kemampuan bahasa Inggris saja mungkin tidak cukup.

Banyak masyarakat Thailand turut belajar bahasa Indonesia. Hal ini terutama karena mereka beranggapan bahwa Indonesia merupakan target pasar yang ideal bagi mereka. Fenomena ini tidak saja berlangsung di Thailand, tapi juga di negara-negara lain. "Ketika saya mengikuti international conference, banyak yang menanyakan apakah ada buku panduan belajar bahasa Indonesia," ujar Maria.

Imron Gozali, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS periode lalu turut hadir. Ia memberikan gambaran terkait AEC 2015 serta program-program terkait. Menurutnya, AEC 2015 dapat diandaikan seperti halnya sebuah rumah besar. Di dalam rumah tersebut ada 10 kamar tanpa dinding yang membatasinya. ”Itu semua dikemas dalam tiga pilar yang dibawa AEC,” ungkapnya. (qly/lis)

Berita Terkait