Difable Architecure sendiri merupakan arsitektur yang dirancang untuk para penyandang cacat. Utamanya, berkaitan dengan fasilitas umum yang masih jarang diketahui. ”Acara ini merupakan media bagi kami untuk menyampaikan hal-hal tentang difable architecture kepada masyarakat umum,” ujar Aida Firdaus selaku penanggung jawab dalam acara tersebut.
Selain itu, program ini diadakan sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat. Sehingga, dapat tingkat kepedulian masyarakat kepada saudara-saudara mereka yang secara fisik kurang beruntung dapat bertambah
Acara ini dikemas dengan sangat unik. Yakni, lewat pameran majalah dinding (mading) dan juga beberapa foto, untuk merepresentasikan difable architecture. Cara ini terbukti sukses menyedot ketertarikan banyak pengunjung.
Dikatakan Aida, bahwa sampel gambar yang dipamerkan merupakan foto di beberapa kawasan Surabaya. Seperti Taman Ekspresi, Taman Prestasi, dan juga trotoar di sekitar Balai Kota Surabaya. ”Di Surabaya yang merupakan kota besar ini masih sangat minim fasilitas seperti itu,” tuturnya.
Salah satunya gambar yang ditampilkan adalah ramp yang biasa digunakan oleh penyandang tuna daksa (pengguna kursi roda, red). Ada juga guide line yang merupakan bagian jalan dengan tekstur khusus sehingga dapat digunakan sebagai penunjuk jalan oleh penyandang tuna netra.
Tak hanya memberi pemahaman kepada masyarakat secara teoritis, Sthapati juga mengadakan simulasi langsung bagi para pengunjung. Simulasi ini dipandu oleh panitia untuk berperan sebagai penyandang tuna netra. Dengan ditutup kedua matanya, mereka diminta untuk berjalan di area yang memang dirancang untuk para penyandang cacat.
Rupanya, simulasi yang dilakukan mendapat tanggapan positif dari pengunjung. Salah satunya, Muhammad Hasyim. Ia mengaku baru mengerti maksud fasilitas yang ada dari acara yang digelar oleh pasukan sthapati tersebut. ”Saya kira ini dulunya hanya inovasi untuk menambah nilai estetika atau sekedar pembatas jalan,” guyon-nya sembari menunjuk foto guide line.
Pria paruh baya itu pun merasa kegiatan seperti ini sangatlah penting untuk lebih membuka wawasan masyarakat. ”Kalau bisa lebih sering diadakan, apalagi bisa menjangkau daerah pemukiman warga,” pesannya. (oly/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung