Robot Nao Aldebaran ini merupakan robot humanoid yang dikembangkan oleh perusahaan Aldebaran Robotics Francis. Robot ini mempunyai struktur sendi yang hampir sama dengan manusia yaitu 25 degree of freedom (DOF). ”Robot ini dibeli dari vendor dalam negeri seharga 160 juta rupiah,” ujar yang akrab dipanggil Tegar ini.
Tegar menjelaskan bahwa diperlukan beberapa tahap untuk memperoleh gerakan Robot Nao yang sesuai dengan gerakan manusia. ”Dalam sistem robot ada beberapa tahapan yaitu input, proses, dan output,” rinci mahasiswa mahasiswa asal Samarinda ini.
Untuk menggerakkan Robot Nao ini, Tegar menggunakan teknologi motion capture yang sering dipakai pada dunia film animasi. Untuk menangkap gerakan dari objek, ia menggunakan kamera penangkap gerak atau kinect,kamera ini berfungsi sebagai sensor dengan memanfaatkan depth camera viewer. Gerakan yang ditangkap ini kemudian akan diproses oleh program dan dikirim ke robot.
Tegar menggunakan teknologi nirkabel sebagai media komunikasi untuk transfer data. ”Delay antara input dan output robot ini kurang dari satu sekon untuk gerakan kecil,” jelas mahasiswa yang akrab dengan dunia robotika sejak masuk ITS ini.
Tegar menuturkan bahwa robot ini rencananya tidak hanya dilengkapi dengan sensor kamera namun juga sensor suara. ”Untuk saat ini saya masih menggunakan sensor kamera, untuk ke depannya akan dikembangkan lagi dengan sensor suara,” ungkap mahasiswa Teknik Elektro ini.
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung