Jurusan yang memiliki visi untuk menjadi jurusan bertaraf internasional ini bukan tanpa alasan mendirikan prodi baru tersebut. "Pada awalnya kelas ini sebagai ‘penangkap’ siswa-siswi lulusan SMA Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)," tutur Prof Budi Santosa, PhD, Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Industri.
Namun, lanjutnya, dikarenakan RSBI telah resmi ditutup, maka kelas internasional tersebut difokuskan pada tujuan TI untuk dapat go international. Di JTI sendiri tersedia satu kelas internasional dengan kuota sebanyak 40 mahasiswa. Yang membedakannya dengan kelas TI regular adalah penggunaan bahasa inggris dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM)-nya. "Untuk itu mahasiswa kelas internasional harus memenuhi persyaratan nilai TOEFL," tambah Budi.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, minimal nilai TOEFL yang dipatok sebagai persyaratan tahun ini ditingkatkan. Jika pada tahun 2011 lalu minimal 450, pada tahun ini hanya mahasiswa dengan nilai TOEFL minimal 500 yang memiliki kesempatan menjadi bagian dari kelas internasional. Tujuannya, meningkatkan standar kelas internasional yang dilakukan secara bertahap.
Tak hanya program sarjana, program magister pun dibuka kelas internasional sejak September 2012 lalu. Diawali dengan kunjungan ke luar negeri dan memanfaatkan networking, kelas internasional untuk program magister tersebut mampu menarik minat tidak kurang dari lima mahasiswa asing.
Budi juga menjelaskan, semakin banyak mahasiswa asing yang melanjutkan studinya di ITS ini, dapat menjadi ‘stimulan’ bagi mahasiswa-mahasiswa asing di luar sana. "Harapannya, JTI ke depan akan semakin dikenal oleh dunia internasional," tandasnya.
Seriusi Hubungan Internasional
Lebih lanjut, usai sukses mengantarkan delapan mahasiswanya dari kelas internasional ke Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) dalam program pertukaran pelajar pada semester lalu, JTI kedatangan 10 mahasiswa dari UTeM untuk mengikuti KBM selama semester genap ini. "Semester depan juga rencananya ada mahasiswa dari Papua Nugini di kelas internasional ini," jelas lelaki yang murah senyum ini.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan eksistensi kelas internasional yang ada di JTI ini, pihak jurusan akan lebih sering melakukan kunjungan dan menjalin relasi dengan perguruan tinggi di luar negeri, terutama di wilayah Association of South and East Asia Nation (ASEAN).
Untuk itu, pihak jurusan juga berharap ITS bisa memberi dukungan lebih bagi program yang sedang dikembangkannya tersebut. Terlebih mengenai fasilitas dan sarana prasarana yang ada di ITS ini. Sehingga dapat memberi kesan baik bagi mahasiswa asing yang datang ke ITS untuk menjalani studinya. (oly/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung