Secara khusus, materi disampaikan oleh Tri Poetra I Sakti, wakil Manajer Corporite Identity PT Garuda Indonesia. Di awal membawa materinya, Tri mencoba memperkenalkan perusahaan tempat ia bekerja pada peserta kultam dengan cara memutar video profil perusahaan.

Di dalam video tersebut, diperlihatkan berbagai keunggulan dari pesawat-pesawat milik Garuda Indonesia. Salah satunya adalah akan dibuatkannya pesawat jenis baru, Boeing 777-300 EA. "Dalam pesawat ini, fitur modern dan canggih adalah unsur yang diutamakan untuk kepentingan pelayanan terhadap penumpangnya," tutur Tri.

Kemudian, ia juga menjelaskan salah satu unsur yang tak kalah penting adalah safety. Garuda Indonesia sangat mengedepankan unsur keselamatan. Hal ini juga yang sempat menjadi faktor utama ketika pelayanan penerbangan ke Eropa pada tahun 2005 yang sempat dilarang.

Dari pelarangan penerbangan tersebut, pihak maskapai penerbangan Garuda Indonesia pun turut mendapat imbasnya. Hal ini terlihat pada tahun tersebut grafik ekonomi perusahaan sempat menurun tajam. "Hampir saja Garuda Indonesia waktu itu mau bangkrut," tandasnya.

Melihat kenyataan tersebut, jajaran direksi beserta karyawan transportasi udara ini bekerja keras  membangun dan menaikkan image brand dari perusahaan berlogo burung ini. Alhasil, setahun setelahnya hingga saat ini kondisi perusahaan Garuda Indonesia merangkak naik menjadi baik.

Kemudian, khusus mulai 2011 hingga 2015 nanti, Garuda Indonesia membuat suatu gebrakan khusus yang dinamainya dengan Quantum Leap 2011-2015. Pada periode ini, tidak hanya menaikkan citra branding perusahaan sebagai tujuan utama, tetapi jalinan kerja sama dengan perusahaan luar negeri. Serta, ikut menjadi anggota Sky Team, yang merupakan aliansi gabungan dari perusahaan maskapai penerbangan di seluruh dunia. Hal ini pun sedang dalam proses realisasi.

Jika selama ini Garuda Indonesia melayani 400 lebih jumlah penerbangan di setiap harinya, maka ketika sudah bergabung dan menjadi anggota Sky Team bisa mencapai lebih dari 1000 penerbangan per harinya. Baik itu yang akan dilayani dalam domestik maupun internasional.

Kedatangan Garuda Indonesia ke ITS diharapkan bisa berdampak baik pada sivitas akademika ITS. Hal ini diungkapkan oleh Tri bahwasannya Garuda Indonesia bisa bekerja sama dengan ITS.

Dari iktikad tersebut, salah satu yang bisa diusahakan adalah melayani jalur penerbangan baik itu untuk mahasiswa maupun dosen ITS dengan mendapat potongan harga terlebih dahulu. "Ya nanti follow up-nya saya ingin begitu, semoga saja bisa lancar dan mudah," ungkap alumni dari Teknik Mesin ITS ini. Selain itu, mereka juga memberi kemudahan bila ada mahasiswa semester akhir yang ingin Kerja Praktik (KP) di sana. (akh/esy)