BIPA sendiri merupakan lembaga pembelajaran Bahasa Indonesia yang dikhususkan untuk mahasiswa asing. Lembaga tersebut sudah marak di universitas-universitas ternama di Indonesia, terutama yang mempunyai badan pusat bahasa sendiri. Sayangnya, ITS belum mempunyai lembaga tersebut karena minimnya jumlah pengajar yang memahami standar BIPA.
”Oleh sebab itu kami mengadakan seminar ini agar secepatnya dapat mendirikan lembaga BIPA,” ujar Luh Mas Ariyati SE MPd, salah satu panitia seminar. Wanita yang akrab disapa Imas ini menambahkan, dalam seminar tersebut dijelaskan mengenai metode-metode khusus mengajarkan Bahasa Indonesia kepada mahasiswa asing.
Selain itu, para peserta juga diajarkan teknik pemilihan soal yang tepat untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa asing. Pemateri juga membagikan beberapa trik khusus untuk meningkatkan kemampuan pengajar memahami standar BIPA.
Prof Dr Felicia Utoro Dewo SS MSi, salah seorang narasumber menjelaskan, sebenarnya belum ada standar resmi dari asosiasi BIPA pusat yang digunakan sebagai acuan oleh lembaga BIPA perguruan tinggi. Selama ini, lembaga BIPA universitas dibebaskan menentukan standar mereka masing-masing, namun tetap mematuhi standar Bahasa Indonesia formal. ”Tugas kita mengajarkan Bahasa Indonesia formal. Untuk yang non formal biar dipelajari di luar,” ujarnya.
Akan tetapi, untuk menyetarakan standar BIPA masing-masing perguruan tinggi, Felicia menyarankan agar ada jalinan kerja sama antara lembaga BIPA satu dan lainnya. Intensitas forum sharing sesama pengajar BIPA semakin ditingkatkan untuk saling bertukar ilmu dan pengetahuan. ”Misalnya, BIPA ITS lemah dari segi konten, bisa minta bantuan BIPA Airlangga, begitupun sebaliknya” tambah direktur pusat SEAMEO ini.
Antar lembaga BIPA juga dapat bertukar dokumen soal dan berbagi solusi untuk menyamakan standar. Jika sebuah lembaga BIPA memiliki beberapa dokumen soal yang sangat bagus juga dapat disalurkan ke balai bahasa pemerintah agar dapat disebarkan secara luas.
Felicia berharap, seminar pelatihan seperti ini dapat terus dilakukan secara intens. Kegiatan ini dinilai sangat baik sebagai sarana transfer pengetahuan dari para ahli BIPA. Selain itu, juga dapat meningkatkan kemampuan pengajar muda BIPA menjadi lebih professional. ”Tidak selamanya kami menjadi seperti ini, sehingga perlu ada regenerasi dari para pengajar BIPA yang lebih muda,” tuturnya. (ali/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung