Dengan mengusung tema Bioteknologi Industri Berbasis Pangan Lokal, panitia BOF seakan menegaskan kepeduliannya terhadap kondisi pangan lokal. Hefdiyah, selaku panitia Sembiotek 2013 menjelaskan bahwa tujuan diadakannya seminar ini memang sebagai wadah untuk membahas berbagai permasalahan tentang kondisi pangan di Indonesia. Selain itu, juga membahas tentang peranan bioteknologi dalam bidang industri pangan di negeri ini.
Bioteknologi memang sedang gencar dibicarakan, baik mahasiswa maupun masyarakat umum. Berbagai inovasi baru tentang bioteknologi makin banyak diciptakan. ”Indonesia memiliki banyak sekali Sumber Daya Alam, dengan bioteknologi kita bisa memanfaatkannya menjadi hal yang lebih baik,” ujar Hefdiyah.
Menjadi pembicara dalam seminar tersebut, Febby Ariawiyana STP menjelaskan bahwa produksi pangan di negeri ini semakin lama mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut juga tidak terlepas dari peranan bioteknologi.
Menurutnya, kreativitas-kreativitas di bidang pangan sering kali ditemui melalui bioteknologi. ”Bioteknologi bisa mendukung produksi pangan di negeri menjadi lebih baik,” ungkap pria yang berasal dari Kementrian Riset dan Teknologi Indonesia.
Dalam paparannya ia juga menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan bioteknologi. Seperti potensi mikrobiologi nasional, potensi industri pangan lokal, serta bagaimana persaingan dalam mengembangkan produk hasil industri. ”Banyak karya dan potensi anak bangsa yang bisa dijadikan produk yang berkualitas, akan tetapi harus selalu dikembangkan lagi,” tutur Febby.
Tak hanya Febby, Sembiotek juga mendatangkan dua pembicara lainnya. Antara lain, N D Kuwytasari selaku kepala laboratorium mikrobiologi FMIPA ITS dan juga Sulistiyono, salah satu tokoh pendongkrak kebangkitan kearifan lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Kuwytasari menjelaskan tentang teknik aplikasi pangan lokal dari mikrobiologi industri. Selain itu ia juga menerangkan tentang mikrobiologi dalam pandangan akademis serta teknik apa saja yang bisa digunakan untuk mengembangkan. Sedangkan Sulistiono lebih mengajak peserta untuk meningkatkan kesadarannya akan kecintaan terhadap produk pangan lokal.
Lebih dari itu, Hefdiyah mengatakan bahwa dengan adanya bioteknologi diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan di Indonesia. Terutama beberapa makanan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. ”Indonesia adalah negara agraris, tidak selayaknya jika kita impor beras. Harusnya kita lebih meningkatkan potensi SDA yang ada,” pungkasnya. (guh/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung