Acara ini merupakan rangkaian dari Red Euphoria Month (REM) 3. ”Acara ini digelar sebagai upaya menciptakan atmosfer keilmiahan di FTI,” tukas Deny Budi Utomo, ketua pelaksana. Mengangkat tema Negeriku Inspirasiku, acara ini bertujuan agar nantinya mahasiswa menjadi lebih peka terhadap kondisi kekinian lingkungan yang ada di sekitarnya. Lebih lanjut, Deny juga menjelaskan bahwa diharapkan pula dengan dapat memahami kondisi yang ada, mahasiswa terdorong untuk bisa berkarya.

Kompetisi ini diawali dengan serangkaian pembimbingan PKM GT dilaksanakan selama empat hari hingga Kamis (21/2). Dari 49 tim yang mendaftar terpilih lima tim terbaik untuk ikut dalam tahap presentasi. Diantaranya dua tim dari Jurusan Teknik Fisika, dua dari Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, dan satu terakhir dari Jurusan Teknik Kimia. Kelimanya berkompetisi untuk memerebutkan predikat juara.

Mengusung judul Hoger Trans: Bangunan yang Dibangun Berbahan Dasar dari Gerbong Container Bekas yang Disusun Rapi Sehingga Berbentuk Rumah Susun, tim dari Teknik Fisika berhasil menjadi juara pertama. Posisi kedua diraih oleh tim dari Jurusan Teknik Kimia dengan karya yang berjudul Saben Nyakar Langit (Pertanian Bertingkat sebagai Solusi Ketahanan Pangan Nasional. Sedangkan tempat ketiga kembali oleh tim dari Jurusan Teknik Fisika dengan judul Segoro Mayang Sistem Konversi Energi Angin dengan Turbin Blade Trembesi Palang untuk Konsep Indonesia Mandiri dengan Tenaga Angin.

Untuk segi pelaksanaannya sendiri, yang pada tahun ini merupakan kali ketiga diadakan pembimbingan dan kompetisi PKM-GT, ada sedikit yang berbeda. ”Para finalis nantinya akan ditugaskan untuk membuat poster dari PKM-GT mereka,” tutur mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ini. Hal tersebut bertujuan untuk memersiapkan kematangan karya mereka untuk diikutsertakan dalam kompetisi yang lebih luas. Poster tersebut nantinya akan dipamerkan pada saat FTI Funday, penutupan REM 3. (oly/ran)