Dengan menjadikan kitab Alquran sebagai sumber dari segala sumber ilmu pengatahuan, Shahab sukses menghipnotis para jamaah yang hadir. Hipnotis yang dimaksud adalah membuat suasana pengajian tersebut terasa tidak bosan dan selalu membuat penasaran untuk mendengarkan ceramah hingga usai.
Shahab menjelaskan, manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah sebagai khalifah (pemimpin, red) di muka bumi. Dengan dijadikannya satu-satunya makhluk yang diberi akal pikiran, maka perbuatan-perbuatan yang akan dilakukannya hendaklah tidak membuat rusak bumi ini. ”Dalam Alquran sudah dijelaskan itu dalam Surah Al-Baqarah ayat 30-33,” ujarnya.
Tak hanya itu, sikap tanggung jawab terhadap peran manusia hendaklah diwujudkan dalam berperilaku dan berilmu. Perilaku manusia tidak boleh sama dengan perilaku hewan. ”Ilmu pengetahuan yang didapatkannya selama ini itu yang harus jadi patokan,” lanjutnya.
Namun, ketika ditilik lebih jauh, dalam Alquran pun sebenarnya sudah ada semua sumber ilmu pengatahuan yang sekarang sedang dipelajari. Misalnya, Shabah mencotohkan ilmuwan sains yang menyebutkan kalau bakteri adalah makhluk sederhana bersel satu.
Tetapi jika ditilik lebih jauh, dalam struktur perutnya, keetika bajteri menggiling makanannya, kecepatan berputarnya bisa sampai 100 ribu rpm. ”Begitu itu, siapa yang bilang makhluk sederhana,” ujarnya yang sontak membuat tersenyum para jamaah.
Lantas, dosen yang adalah seorang habib ini melanjutkan, sebenarnya semua makhluk di bumi ini tidaklah diciptakan untuk tidak diambil manfaatnya. Termasuk juga ilmu pengetahuan dan teknologi, haruslah membawa manfaat yang baik terhadap masyarakat.
Ia mencontohkan lagi, ketika ada sebuah hikayat cerita seseorang yang sangat pandai dalam memasukkan 100 jarum ke dalam 100 lubang dengan tepat tanpa meleset satu pun. Orang itu pun lalu mendapat hadiah uang sebanyak 100 dirham dan juga mendapat bonus cambukan sebanyak 100 kali. ”Langsung saja orang tersebut kaget kenapa diberi cambukkan, wong habis membuat suatu percobaan yang nggak biasa,” tutur Shahab.
Jawabannya adalah karena ketidakbermanfaatan ilmunya. Akan menjadi hal yang sia-sia ketika seseorang pintar, cerdas dan pandai dalam suatu hal namun itu semua tidak bermanfaat untuk orang lain. ”Bayangkan saja, untuk apa coba memasukkan jarum ke dalam lubang dengan tepat dan sebanyak itu,” ungkapnya.
Kemudian ketika ditanya kesimpulan dari ceramah siang itu oleh host David Chalik, Shahab pun menjelaskan bahwa apa yang ada di dunia ini adalah sebuah pengetahuan untuk manusia. Lalu, melalui Alquran semua pengetahuan itu bisa menjadi lebih bermanfaat. ”Alquran tidak hanya dibaca saja tapi juga harus diamalkan,” tutupnya. (akh/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung