Film Jakarta Hati merupakan film omnibus garapan sutradara kondang Salman Aristo. Film ini berisi enam cerita pendek seputar kehidupan masyarakat kota Jakarta. Berbagai permasalahan berhasil diceritakan dengan apik. Film ini juga sarat dengan berbagai kritik sosial dan politik.
Dalam cerita yang berjudul Kabar Baik, misalnya. Seorang polisi muda tengah berhadapan dengan lelaki paruh baya yang terlibat kasus penipuan arisan berantai. Polisi muda tersebut dihantam dilema, apakah ia akan memenjarakan pria yang tidak lain merupakan ayahnya tersebut atau melepaskannya. Sementara, ibu dari polisi tersebut masih menunggu berita tentang suaminya yang menghilang selama lima tahun terakhir.
Cerita lainnya yang berjudul Masih ada berkisah tentang perjalanan seorang anggota dewan di tengah pepatnya kota Jakarta. Anggota dewan yang diperankan oleh aktor senior Slamet Rahardjo tersebut harus menyusuri jalan-jalan ibukota untuk menerima uang jatah bagi-bagi korupsi sebesar Rp 1 Milyar. Sampai pada suatu ketika, ia harus dihadapkan pada sebuah keadaan yang memaksanya bertanya tentang nurani.
Keenam cerita pendek ini memang menyajikan cerita dengan latar dan konflik yang berbeda. Namun kesemuanya memilki satu benang merah yakni perjuangan mendengarkan nurani di tengah segala permasalahan khas kota Jakarta.
M Izzuddin, pelaksana kegiatan dari UKM Click menyebutkan, film ini merupakan salah satu tontonan bermutu yang bisa menjadi pilihan mahasiswa. Ia mengibaratkan, film-film semacam ini seperti oase di tengah buruknya kualitas film di negeri ini. ”Film Indonesia tidak semuanya jelek, kok. Film Jakarta Hati adalah salah satu contoh hiburan bermanfaat dan berkualitas di Indonesia,” katanya.
Ia juga menyebutkan, antusias mahasiswa ITS terhadap film ini terbilang tinggi. Dalam dua hari pemutaran, setidaknya telah terjual sebanyak 250 tiket. Penonton film ini tidak hanya mahasiswa ITS saja melainkan juga mahasiswa kampus lain dan komunitas-komunitas pecinta film di Surabaya. ”Mungkin mereka sudah bosan dengan film-film low quality yang diputar di televisi dan menginginkan film-film yang lebih baik,” ujarnya.
Hadirkan Para Pemeran
Road show pemutaran film Jakarta Hati ini akan diadakan di empat kampus berbeda di Indonesia. Selain ITS, ketiga kampus lainnya adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang dan Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar.
Dipilihnya ITS sebagai penyelenggara road show tidak lepas dari keberadaan UKM Click. Walaupun masih baru, UKM ini telah mampu menunjukan eksistensinya di tengah komunitas film lainnya di Surabaya. ”Event Organizer film ini mengenal kita dari jejaring sosial twitter,” kata Izzuddin.
Pada road show hari pertama, pemutaran film ini langsung dihadiri oleh pemain Jakarta Hati. Mereka adalah aktor senior Didi Petet dan Framly Naigolan. Pada kesempatan itu, mereka banyak bercerita mengenai konflik yang terjadi dalam film tersebut. Menurut mereka, konflik dalam Jakarta Hati juga terjadi di kota-kota besar lain di Indonesia seperti Surabaya. (ram/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung