Dalam acara Damai Indonesiaku ini terdapat tiga penceramah yang didapuk untuk mengisi tausiyah. Imam Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Syeikh Ali Jabir, pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, KH Agus Ali Mashuri serta tak ketinggalan ustad asal Teknik Mesin ITS, Dr Ir Abdullah Shahab MSc, hadir guna membagikan ilmunya dalam acara tersebut.
Secara khusus, acara Damai Indonesiaku ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah untuk taping sebagai siaran tunda dan sesi kedua adalah sesi yang langsung disiarkan di TVOne. Tapi, karena terdapat berita yang aktual di chanel TV tersebut, waktu untuk bisa tayang secara live harus rela diganti dengan siaran tidak langsung.
Namun, hal seperti tidak menyurutkan para undangan yang hadir untuk bisa mendapatkan siraman rohani. Bahkan terdapat pula undangan yang sudah stand by sejak pukul 08.00 pagi, padahal acara baru dimulai pukul 10.30 WIB.
Dari beberapa undangan yang hadir selain mayoritas dari mahasiswa ITS, terlihat juga jajaran petinggi ITS seperti Pembantu Rektor II, Ir Muhammad Faqih MSA PhD, jajaran pengurus TPKI, serta beberapa dosen ITS. Ketua TPKI ITS, Dr Darmaji SSi MT, menyatakan bahwa acara seperti ini sangat bagus untuk dihadirkan di wilayah kampus ITS.
Hal ini karena bisa memberikan virus kedamaian bagi sivitas akademika ITS di tengah masa perkuliahan. ”Mungkin saja mereka yang mendapat tugas cukup besar bisa lebih tenang dan damai setelah melihat acara ini,” tuturnya.
Pria yang juga dosen Jurusan Matematika FMIPA turut berkomentar mengenai topik ceramah yang disampaikan Dr Ir Abdullah Shahab MSc tentang ilmu pengetahuan teknologi. Menurutnya, peran teknologi dalam menumbuhkan peradaban saat ini sangat sentral dibutuhkan. Hal ini karena peradaban itu sama dengan karakter sifat seseorang. ”Jika nanti sifat atau karakter itu berawal dari kebaikan, maka peradaban teknologi pun akan bersifat karimah,” lanjut Darmaji.
Kemudian, ia juga berpesan bagi seluruh sivitas akademika ITS yang telah menyaksikan acara ini agar tidak hanya mendengar dan menyimpan saja ilmu yang didapat. Tetapi bisa langsung menggerakkan tubuhnya dengan prinsip bisa bermanfaat untuk orang lain. Ilmu yang didapatkan di setiap jurusan, harus dipelajari dengan sungguh-sungguh dan dimanfaatkan dalam hal kebaikan. ”Tidak bisa tidak, ilmu dan manfaat itu satu garis identitas,” ungkapnya. (akh/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung