ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
17 Februari 2013, 20:02

Pamits Jadi Ajang Berdagang Hingga Kampanye

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tumpukan buku tampak menghiasi trotoar depan Jurusan Teknik Sipil. Buku dengan aneka ragam jenis itu dibawa langsung oleh komunitas Anak Muda Berbudaya (Amuba). Kehadiran Amuba di PAMITS ini bukan untuk berjualan buku, melainkan membuka pepustakaan mini bagi pengunjung Pamits. ”Bukunya belum bisa dipinjam, hanya boleh dibaca di tempat saja,” kata Gangsar Eka S, salah satu pengelola perpustakaan tersebut.

Selain perpustakaan, hadir pula Komunitas Earth Hour Surabaya yang semakin memberi warna berbeda di Pamits kali ini. Earth Hour merupakan komunitas peduli lingkungan sekaligus bagian dari World Wildlife Fund (WWF). Kedatangan komunitas ini bertujuan untuk menyebarkan kampanye hemat energi kepada mahasiswa.

Earth Hour tampil di antara pengunjung dengan mengenakan kaos hitam bertuliskan kalimat kampanye hematan energi. Kemudian, mereka membagikan stiker kepada pengunjung, serta mengajak bergabung dalam kampanye hemat energi. ”Berkat adanya Pamits ini kami tertarik untuk membuka kampanye di ITS. Biasanya kami beroprasi di Taman Bungkul Surabaya,” kata Vita mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Meski begitu, stan wirausaha mahasiswa tetap mendominasi sepanjang jalur area Pamits. Ketua panitia Pamits, Rimby Kamesworo menuturkan bahwa acara ini pada awalnya merupakan ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk berwirausaha.

Namun, tahun ini stan Pamits hanya boleh diisi oleh mahasiswa, baik dari ITS maupun mahasiswa kampus lain. ”Selain mahasiswa tidak bisa buka stan di PAMITS, karena dari awal memang ditujukan untuk mahasiswa berlatih berdagang,” kata mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini.

Mengakomodasi kebutuhan tersebut, panitia Pamits menyediakan tiga macam paket sewa stan dengan harga relatif terjangkau. Khusus untuk Paket A, mahasiswa dapat memperoleh satu meja dan dua kursi hanya dengan membayar 20 ribu rupiah. Sementara paket B  dengan fasilitas dua meja dan tiga kursi dapat diperoleh dengan membayar 36 ribu rupiah . ”Paling murah ada paket eceran, harganya sembilan ribu rupiah tanpa kursi dan tanpa meja. Khusus paket ini biasanya untuk jualan lesehan,” tutur Rimby.  

Pamits yang rencananya diselenggarakan tiap dua minggu sekali juga dimeriahkan dengan senam sehat serta pembagian susu dan buah gratis. Selain itu hadir pula group band mahasiswa dan hiburan stand up comedy yang semakin menarik perhatian pengunjung. (anl/ran)

Berita Terkait