Menurutnya, bisa jadi salah satu alasan yang mendasari orang nekad mencuri kabel di Jembatan Suramadu sehingga menyebabkan lampu jembatan sisi Surabaya selama sebulan lebih padam, karena tertarik dengan harganya yang mahal.
”Di pasaran kabel isi tembaga yang ampernya besar memang sangat laris manis di pasaran. Harganya bisa ratusan ribu sampai jutaan rupiah,” ujarnya, kepada Surya (tribunnews group), Kamis (14/2/2013).
Terkait lampu yang lampu, penyebabnya, kata Ashari bisa karena konduktor atau kabel tidak ada dan konduktor ada, tapi saklar tidak aktif karena sengaja diambil atau dirusak. Untuk memperbaikinya, menurut Ashari cukup mudah, apalagi jika penyebab teknisnya sudah diketahui.
“Pokoknya selama material ada dan siap, perbaikan kabel bisa dilakukan dengan sangat cepat, seharipun bisa tuntas. Tidak perlu harus menunggu sampai lebih dari sebulan,†tegasnya.
Untuk itu, Ashari menduga, faktor lambannya perbaikan dan pemasangan kembali kabel main power Jembatan Suramadu dan instalasinya karena faktor lain, misalnya masalah birokrasi dan material yang dibutuhkan belum ada
http://www.tribunnews.com/2013/02/15/pakar-its-kabel-tembaga-suramadu-laris-di-pasaran
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh