ITS News

Selasa, 16 Desember 2025
10 Februari 2013, 06:02

Mentoring itu, Asyik Cak!

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Fakta mengatakan, tidak sedikit kelompok mentoring yang ditinggalkan oleh mente  karena beberapa sebab. Mulai dari materi yang disampaikan tidak menarik, kesibukan mentor, suasana kurang nyaman. Agus Budi Raharjo, Direktur BPM mengatakan, acara ini memang ingin memberi pemahaman kepada mentor tentang cara menyampaikan materi yang menarik agar mentoring tidak monoton serta nyaman bagi mentor dan mente. Sekitar 125 mentor se-ITS, terlebih mentor dari mentoring genap menghadiri acara ini.

Selain mendapatkan dukungan dari birokrasi, secara pribadi seorang guru besar ITS pun mengakui ampuhnya mentoring untuk dijadikan metode bagi pembentukan karakter mahasiswa ITS .”Mentoring ITS ini, menurut saya yang terbaik”, ungkap Prof Dr Ir Abdullah Shahab MSc, pemateri.

Sebagai seorang mentor, haruslah mempunyai bekal ilmu yang memadai agar mente tidak merasa sia-sia mengikuti kegiatan mentoring. Untuk meraih ilmu tersebut, tentunya diperlukan semagat dalam belajar maupun mengajar. Dosen Jurusan Teknik Mesin ITS tersebut mengibaratkan, ilmu pengetahuan ibarat seorang gadis cantik dan berkualitas. Oleh sebabnya, pastilah tidak mudah mendapatkannya. Begitu juga ilmu pengetahuan, tidak sembarang orang mendapatkanya sehingga butuh keseriusan.

Dalam sebuah mentoring, seorang mentor tidak hanya memberi ceramah saja, namun ia juga dituntut untuk dapat membentuk karakter mente yang berkualitas.”Suksesnya sebuah mentoring dapat diukur dari kualitas mente-nya saat selesai mentoring,” ungkap Rio Purboyo, selaku pemateri dari Trustco. Oleh karena itu, seorang mentor harus dapat membuat life and mapping mentoring untuk mentenya.

Ia lalu mengisahkan, beberapa tokoh-tokoh nasional ada yang dibentuk juga dengan mengikuti program mentoring, yaitu Soekarno, Semaun, dan Kartosuwiryo. Mereka merupakan anak didik dari HOS Cokroaminoto. Meskipun pada akhirnya antar mereka saling berbeda mengenai nasionalisme dan agama. ”Contoh di atas merupakan bukti bahwa mentoring dapat merubah sesorang menjadi orang besar,”  pungkas Rio.

BPM punya Sim Akademik
Kalau di ITS ada Sim Akademik untuk rekap segala jenis informasi dari mahasiswa, BPM JMMI juga tidak kalah. Untuk membentuk mentoring yang tertib administrasi, BPM meluncurkan penilaian mentoring secara online. Fasilitas ini diharapkan mampu mengurangi kesulitan saat rekap nilai di akhir mentoring.

Untuk sekarang, fasilitas ini baru bisa diakses oleh mentor dan koordinator jurusan saja, ke depannya akan bisa diakses oleh mente. Fasilitas ini dapat diakses melalui sim.bpm-its.web.id. ”Harapannya, fasilitas ini dapat mendorong mentoring yang berkelanjutan dan tertib administrasi”, ungkap Fajri Rahmat, Ketua Biro Administrasi BPM. (ady/nir)

Berita Terkait