ITS News

Minggu, 14 Desember 2025
08 Februari 2013, 11:02

Game Art, Ajak Buat Game Edukasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam talkshow-nya, perempuan yang akrab dipanggil Dhani ini pertama-tama memperkenalkan arti dari game. Yang merupakan sistem tempat pemain melakukan konflik bohongan, ditentukan oleh aturan yang memberi hasil terukur. "Terukur di sini artinya sebagai contoh ada konsep menang dan kalah," tuturnya.

Kemudian, pada saat ini, telah banyak game yang dibuat dan dikembangkan untuk kepentingan edukasi dan pembelajaran. Sehingga tidak seperti dulu yang hanya mementingkan kepuasan pemain saja ketika sudah tamat. Akan tetapi, ada maksud untuk mendidik dan menambah pengetahuan.

Ia lantas menjelaskan, dalam membuat game layaknya seperti membuat video, terdapat alur cerita, aktor, karakter, dan maksud dari game-nya sendiri. Dari sini, desain grafis sangat dibutuhkan creator dari semua elemen game tersebut. "Misal untuk membuat aktor, diperlukan gambar dan penampakan wajah dari aktor tersebut terhadap karakter yang diberikan," tuturnya.

Lebih lanjut, dalam talkshow tersebut, Dhani juga mengajak pengunjung untuk bisa membuat game sendiri. Alur kerjanya sendiri dibagi menjadi dua tahap, yaitu pre-production dan production. Untuk tahap pre-production terdapat beberapa alur dimulai dari referensi Art Style atau tipikal gaya gambar yang ingin dibuat. Lalu, masuk alur Mood Board atau yang berarti suasana papan game. "Sering disebut juga latar game," lanjutnya.

Selanjutnya, dimasukkan alur Concept Art, yaitu pembuatan konsep gambar aktor apa saja yang ada di dalam game tersebut. Di tahap ini, dibutuhkan sketsa di buku gambar yang kemudian di-scan masuk ke program grafis atau langsung memakai program tersebut dari awal. Setelah itu diberi warna sesuai karakter yang telah ditentukan sebelumnya.

Setelah semua aktor dibuat, maka dibuatkan daftar aset yang akan dimasukkan dalam game tersebut. Ini artinya, proses sudah memasuki alur asset list dari tahapan pre-production. Dalam asset list ini, disebutkan beberapa karakter yang akan dipakai oleh aktor aktor tadi. "Misalkan background dan status yang meliputi nilai, kekuatan, pengaruh, serta waktu yang dipakaikan pada aktor tadi," ungkap perempuan yang bekerja sebagai CEO di Studio Selamat Pagi ini.

Lantas yang terakhir adalah masuk tahapan production yang mana terdapat dua alur, yaitu design execution dan polish. Setelah semuanya dibuat dan didesain grafis aktornya, saatnya menggabungkan semua itu dalam satu layar dan memberikan kode perintah-perintah sesuai karakternya.

Di akhir materi, Dhani menunjukkan demo game hasil karyanya kepada pengunjung. Game tersebut berjudul Zoo Detective, salah satu game edukasi bertipe Hidden Object untuk anak usia sekolah dasar (SD).

Di dalam game tersebut, bahasa yang dipakai merupakan bahasa Jawa. "Kesemuannya ini saya ambil dari sumber buku Pepak Basa Jawa sebagai buku pendamping pelajaran muatan lokal di sekolah," tutup salah satu Tenant Inkubator Industri ITS tahun 2012 ini. (akh/nir)

Berita Terkait