Selain ajang kompetisi nasional, Station 2013 merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan ilmu statistika dan Jurusan Statistika ITS pada siswa SMA/SMK. Kali ini, Station mengangkan tema Statistics in Social Economic Development from Young Generation for Prosperous Indonesia. ”Maksudnya, statistika dapat diaplikasikan dalam bidang sosial dan ekonomi,”ujar I Kadek Bella Aris Santika, ketua paniti, menjelaskan maksud tema tersebut.

Babak penyisihan Station dilakukan pada 16 regional kota. Untuk regional yang diluar Jawan selain di Pamekasan, Pekanbaru, Gianyar, serta dua regional baru untuk Palangkaraya dan Makasar digunakan sistem online.

Ucapan selamat datang disampaikan oleh M Ricky Rozikin, ketua HIMASTA-ITS. Melalui sambutan tertulisnya, ia berharap peserta dapat melakukan kompetisi secara sportif dan jujur. ”Dari segi kualitas, tahun ini Station benar-benar menunjukkan eksistensi jika dilihat dari jumlah peserta,” ungkapnya.

Sebagai penampung jumlah tim terbanyak, babak penyisihan di Regional Surabaya memanfaatkan sejumlah gedung di ITS. Antara lain Jurusan Statistika, Gedung Pasca Sarjana, UPMB dan perpustakaan ITS yang dihadiri oleh 514 tim dari SMA wilayah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto dan sekitarnya.

Menariknya, pengumuman peserta yang berhasil lolos ke babak semifinal dilakukan pada hari yang sama di seluruh regional. Euforia peserta terasa setelah mereka mendapati nama mereka lolos atau sebaliknya.

Namun demikian, Station yang merupakan rangkaian kegiatan Pekan Raya Statistika (PRS) belum usai. Peserta yang lolos bakal maju ke babak semifinal yang akan digelar awal Februari mendatang. Pada tahap ini, peserta akan berhadapan dengan simulasi aplikasi statistika yang lebih beragam. ”Semoga muncul bibit baru yang mengerti pentingnya ilmu statistika yang kemudian mampu diterapkan dan memberi perubahan yang berguna bagi Indonesia khususnya,” tutur Aulia Ahmad, ketua PRS. (lik/nir)