Di dalam presentasinya, Rifandi Septian Nugroho, Ketua Hima Sthapati, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi arsitektur jengki yang mulai terabaikan pada masa kini. Fandi, sapaan akrabnya, juga mengungkapkan, dirinya menjadi saksi bahwa arsitektur jengki sudah tidak lagi diperhatikan.
Hal ini terbukti ketika ia melihat bangunan jengki yang sebulan lalu dia survei sudah mengalami perubahan total. "Saya kaget ketika melihat bangunan di tempat tersebut sudah menjadi Indomaret," ungkapnya ketika presentasi.
Arsitektur jengki sendiri merupakan sebuah gaya arsitektur yang terlahir sebagai bentuk pemberontakan terhadap penjajahan Belanda. Yakni dengan mereduksi bangunan-bangunan kolonial Belanda menjadi bangunan bergaya arsitektur jengki. Tujuannya, untuk menunjukkan eksistensi Indonesia dalam memberontak penjajah. Sehingga sejarah arsitektur nusantara juga perlu dikembangkan.
Sebagai upaya untuk mengembangkannya, Hima Sthapati memiliki terobosan untuk melestarikan kembali gaya arsitektur asli Indonesia ini. Selain dengan mengikutsertakan unsur arsitektur jengki ke dalam setiap program kerjanya, Sthapati tidak ingin berhenti dalam lingkup internal saja. Mereka juga berupaya mengembangkan arsitektur jengki ini ke lingkup eksternal. Seperti pada Medayoh kali ini, mahasiswa dari Hima Sthapati memanfaatkannya sebagai sarana untuk menyampaikan hal-hal berkaitan tentang arsitektur jengki kepada mahasiswa Jutap UGM.
Di Jutap UGM, minat terhadap sejarah arsitektur nusantara yang di dalamnya juga terdapat arsitektur jengki kurang booming seperti di ITS. Terbukti dari dihapuskannya mata kuliah tersebut dari kurikulum yang ada di sana. "Sehingga kami, Hima sthapati, berupaya untuk mengembalikan ketertarikan mahasiswa terhadap arsitektur nusantara, khususnya arsitektur jengki lewat presentasi ini," ungkap Sarah Inassari Santoso, Penanggung Jawab kegiatan Medayoh ini.
Setelah Fandi menjelaskan seluk-beluk terkait arsitektur jengki, ia menampilkan video hasil garapan komunitas Kami Arsitek Jengki yang ada di Jurusan Arsitektur ITS. Video tersebut menunjukkan penjelajahan yang dilakukan oleh komunitas tersebut. Yang di dalamnya berisi bangunan-bangunan yang ada di Kota Surabaya. Sambil memutar video tersebut, Fandi menjelaskan tentang gaya arsitektur jengki yang dapat ditemui pada setiap bangunan. (oly/nir)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi