Presiden Pamor, itulah nama yang menjadi branding mereka untuk bersaing di kancah wirausaha. Kata Presiden dipilih karena melambangkan sebuah bentuk kepemimpinan, dan pamor sendiri adalah sebuah singkatan dari pangsit jamor. "Nama tersebut melambangkan harapan kami untuk bisa bersaing di pasar produksi pangsit," ucap Didit yang merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro.
Menurut Didit, jamur sebagai pengganti daging cukup memiliki potensi di kalangan masyarakat. ”Bagi orang yang mengidap kolesterol tinggi, makan daging tidak baik untuk kesehatan, sedangkan jamur memiliki kadar protein nabati yang tinggi, cocok untuk menggantikan peran daging,” tutur mahasiswa asli Bojonegoro ini.
Tidak hanya itu, tiga mahasiswa ini terbilang kreatif dalam menciptakan peluang. Berawal dari kegiatan mereka sebagai staff di BEM ITS yang saat itu mengadakan program kampung binaan di daerah Keputih Pompa, ide ini pun tercipta. Di kampung binaan tersebut terdapat budidaya jamur tiram. ”Kami pun berpikir bahwa jamur ini bisa berpotensi untuk dimanfaatkan lebih,” tuturnya.
Tim ini mengaku banyak mendapatkan pelajaran untuk mengembangkan bisnis saat berkompetisi di Undip. "Juri memberikan masukan banyak sekali, terutama tentang daya tahan makanan yang merupakan kelemahan dari makanan ini,"ujar Dipta mahasiswa Jurusan Kimia 2011 ini.
Oleh karena itu mereka berencana untuk melakukan riset untuk mengawetkan makanan ini tanpa bahan pengawet buatan. "Kami coba untuk menjadikannnya dalam bentuk beku sehingga bisa di kirim jarak jauh dan dijual mentah di beberapa outlet," ujarnya. Tidak hanya masukan yang mereka terima, pujian pun mengalir dari para juri. Menurut para juri, bisnis ini sederhana, mudah diaplikasikan dan memiliki pangsa pasar yang lebar.
Namun tim ini mengaku sedang khawatir akan pergantian kepengurusan BEM ITS baru-baru ini. ”Mungkin saja program kampung binaan tempat bahan mentah jamur ini berada tidak dilanjutkan oleh kepengurusan sekarang. Kami masih menunggu perkembangannya,” terang Didit.
Namun antisipasi telah disiapkan oleh tim ini sebelumnya. "Kami telah melihat budidaya jamur tiram ini di daerah Mojokerto dan Trawas, jadi kemungkinan produksi tidak akan terhambat walaupun Kampung Binaan tidak berlanjut,” terang Sandhi, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika.
Didit dan tim berharap agar dapat memenuhi cita-cita tim mereka dalam memimpin produksi makanan sehat nan praktis. Mereka juga mempunyai harapan agar usaha mereka dapat meningkatkan kesejahteraan kampung binaannya. ”Kami ingin mengentaskan kemiskinan di kampung binaan dengan memberdayakan masyarakat Keputih Pompa untuk menjadi karyawan,” pungkas Didit. (ais/izz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung