Di antaranya yang mendapatkan dana Insentif Riset Sinas dari ITS tersebut adalah Rp 1 miliar untuk proposal pengembangan kapal perang, Rp 850 juta untuk proposal kendaraan multiguna pedesaan, Rp 850 juta untuk proposal mesin bensin bio-etanol dan gas
dengan injeksi langsung, dan Rp 700 juta untuk pembangkit listrik tenaga gelombang.

Bagi peneliti yang proposalnya telah disetujui didanai tahun 2013 nanti diwajibkan untuk segera memperbaiki proposalnya sesuai dengan anggaran yang telah disetujui. Tentunya dengan tidak mengurangi tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, tidak membeli barang modal atau peralatan dengan menggunakan dana yang berasal dari insentif riset sinas mengingat dana tersebut merupakan dana dukungan operasional, serta tidak melakukan perjalanan luar negeri dengan dana insentif riset sinas.

Para peneliti tersebut juga diharuskan melengkapi seluruh dokumen proposal sesuai pedoman Insentif Riset Sinas tahun 2013, Lembar Pengesahan dan proposal biaya ditandatangani oleh pejabat lembaga yang terlibat dan dibubuhi stempel, dan  bagi proposal dengan dana lebih dari Rp 500 juta (konsosrsium) wajib melibatkan industri, lembaga litbang, dan perguruan tinggi dengan dibuktikan adanya Surat Perjajian Kerja antara lembaga-lembaga tersebut.

Pencairan dana dapat dilakukan mulai bulan Januari 2013 dengan masa berlakunya Kontrak Kerjasama selama 10 bulan, yakni mulai tanggal 14 Januari sampai 15 November 2013. Kontrak Kerjasama akan dilakukan dengan lembaga, untuk itu para peneliti utama dapat menghubungi dan berkoordinasi dengan lembaga masing-masing untuk pencairan dananya. Dokumen untuk keperluan pencairan dana akan diumumkan nantinya.

Untuk menghindari adanya keterlambatan penyelesaian litbangrap insentif riset sinas, disarankan kepada para peneliti agar perencanaan pengadaan bahan penelitian segera dilakukan. Sehingga saat dana insentif riset sinas dapat dicairkan, bahan penelitian yang dibutuhkan juga sudah siap. (*)