ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
21 Desember 2012, 06:12

Bentengi Keimanan dengan Kajian Pemikiran

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kepala Departemen Media JMMI ITS, Fathul Ali, mengatakan bahwa kajian ini merupakan program kerja insidental dari departemennya. Program tersebut dilakukan pada saat ada isu-isu terbaru yang mengancam keimanan mahasiswa muslim ITS. ”Dapat dikatakan kajian ini untuk meng-counter isu-isu yang menyesatkan,” ungkap Fathul.

Pada kajian perdana kali ini, tema yang diangkat mengenai pluralisme. Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota tersebut menambahkan, diangkatnya tema plularisme karena banyak mahasiswa muslim ITS yang belum tahu tentang bahaya paham tersebut.

Ustad Kholili Hasib, narasumber dalam kajian ini, menjelaskan makna dari plularisme sendiri adalah paham yang menganggap semua agama yang ada di dunia ini sama. Penganut suatu agama tidak boleh menganggap agamanya sendiri yang paling benar.

”Berbeda antara makna pluralisme, pluralitas, dan toleransi. Istilah-istilah seringkali sengaja dikaburkan untuk membuat manusia ragu-ragu atas kebenaran” jelas ustad asal Pasuruan ini.

Salah satu makna pluralitas adalah mengakui akan kemajemukan berbagai agama. Dan penyikapan terhadap pluralitas tersebut adalah dengan toleransi, yaitu menghargai adanya perbedaan agama tersebut dan memberikan kebebasan untuk menjalankannya.

Tak hanya sampai disitu, islam juga memperbolehkan pengikutnya melakukan hubungan kerjasama dengan umat agama lain untuk muamalah yaitu seperti berdagang, bersosialisasi, berwirausaha, hingga berorganisasi. ”Yang dilarang adalah bekerjasama dalam hal peribadatan,” tutur ustad Kholili.

Fathul pun berharap, kajian yang membahas ancaman keimanan seperti ini dapat terus dilakukan. Lebih dari itu, bagi peserta yang telah mengikuti kajian tersebut supaya dapat membentengi diri mereka dari paham-paham plularisme. ”Agar banyak yang terbentengi, pada kajian berikutnya harus lebih banyak yang datang,” pungkasnya. (ali/izz)

Berita Terkait