Tahun sebelumnya, terdapat dua macam SNMPTN, yakni SNMPTN jalur undangan serta SNMPTN jalur tertulis. Sedangkan SNMPTN tahun 2013 merupakan seleksi dengan menggunakan rapor yang dulunya disebut sebagai jalur undangan.
Dr Dra Ismaini Zain MSi, tim Hubungan Masyarakat (Humas) Panitia Pusat SNMPTN 2013 mengatakan bahwa SNMPTN kali ini tidak dipungut biaya. ”Sebab, seleksi apapun yang berada dalam payung nasional harus dibiayai oleh pemerintah,” pungkasnya.
Seleksi SNMPTN 2013 sendiri berdasarkan hasil evaluasi rapor sejak semester satu sampai semester lima serta prestasi lain yang mendukung. Nilai rapor semua siswa tersebut dimasukkan oleh kepala sekolah (kepsek) ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kepsek dapat memasukkan data seluruh siswanya, baik kelas 10,11 maupun kelas 12.
Dengan cara jika siswa tersebut duduk di kelas 10, maka yang di-input-kan ke PDSS adalah nilai dan prestasinya di semester dua saja. Data nilai tersebut akan ditambah terus menerus setiap semester. ”Sehingga, dua tahun lagi kepsek hanya perlu memasukkan nilai semester lima saja,” jelas Kepala Badan Akademik ITS ini. Kemudian, setelah data siswanya terisi lengkap di PDSS, siswa dapat melakukan login ke website resmi SNMPTN untuk mendaftar mengikuti SNMPTN 2013.
Selain digratiskan, SNMPTN tahun 2013 pun tidak mempertimbangkan atau mengelompokkan kuota peserta SNMPTN berdasarkan akreditasi sekolahnya. Sehingga, sekolah manapun dan dengan akreditasi apapun dapat mengikuti SNMPTN 2013. Tidak hanya itu, hasil UN SMA turut pula dijadikan bahan pertimbangan seorang siswa lolos atau tidak dalam SNMPTN 2013. ”Seluruh rangkaian SNMPTN ini akan dilaksanakan setelah keluar pengumuman hasil UN,” tutur dosen Jurusan Statistika ini.
Sementara, SNMPTN jalur ujian tulis yang dulunya termasuk dalam SNMPTN, kini berubah menjadi SBMPTN. Seleksi ini tidak berlabel Nasional, sehingga formulir pendaftarannya ditanggung oleh masing-masing peserta. Di sisi lain, seleksi ini nantinya dilaksanakan secara bersama-sama dengan sistem Panitia Lokal (Panlok) seperti seleksi SNMPTN jalur ujian tulis sebelumnya.
Seluruh PTN di Indonesia harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terkait penerimaan mahasiswa baru. Yakni, minimal 50 persen mahasiswa masuk melalui jalur SNMPTN, 30 persen melalui jalur SBMPTN, dan 20 persen sisanya adalah jalur mandiri.
Hal yang tidak banyak berbeda yakni untuk seleksi mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa Bidik Misi dari pemerintah. Bisa melalui jalur apapun, baik SNMPTN, SBMPTN maupun jalur mandiri.
Digelar Sosialisasi Besar-besaran
Sementara itu, untuk mensosialisasikan peraturan baru dari Kemdikbud kali ini, akan digelar sosialisasi massal oleh PTN. Yakni dengan cara masing-masing PTN memegang beberapa daerah, yang telah dibagi berdasarkan daerah pantauan UN. ”Dari data yang kami miliki, hanya satu daerah yakni Sulawesi Selatan saja yang tidak ada PTN-nya,” pungkasnya.
Tim ITS sendiri membawahi empat kota, di antaranya yakni Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan. Drs Imam Syafi’i, tim sosialisasi SNMPTN 2013 dari ITS mengatakan ITS akan mensosialisasikan ke sekitar 387 sekolah. (fin/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung