ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
08 Desember 2012, 16:12

Nieke, Profesor Ke-104 ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam kesempatan orasinya, dosen yang akrab disapa Nieke ini mengambil judul Pengelolaan Sumber Daya Air sebagai Upaya Minimisasi Pemanasan Global. Hal ini linear dengan gelarnya sebagai gubes bidang pengelolaan sumber daya lingkungan.

Dipaparkan Nieke bahwa salah satu sumber daya lingkungan yang perlu diperhatikan adalah sumber daya air. Hal ini mengingat air merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Ketersedian dan kebutuhannya harus seimbang untuk menjamin keberlangsungan sumber daya air.

Permasalahannya, jumlah penduduk yang semakin banyak mengakibatkan penurunan persediaan dan kualitas air. ”Diperkirakan penduduk dunia hanya dapat menikmati air kurang 30 persen dari suplai air karena krisis,” terangnya.

Lebih lanjut, dosen Teknik Lingkungan ini menjabarkan berbagai penyebabnya. Salah satu faktornya adalah tercemarnya sungai oleh zat pencemar. ”Zat tersebut akan mengalami degradasi dan penguapan sehingga gas CO2 akan lepas ke udara. Gas ini akan memicu terjadinya efek rumah kaca dan peningkatan suhu bumi,” paparnya. Hal inilah yang memicu terjadinya pemanasan global.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meminimalisasi dampak tersebut. Langkahnya adalah dengan melaksanakan pengelolaan air limbah yang akan dibuang ke badan air.

Pengelolaan sumber daya air merupakan sebuah upaya untuk merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi sumber daya dan pengendalian daya rusak air. ”Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 yang bermakna pemantauan, evaluasi, pendayagunaan dan pengendalian secara menyeluruh dan terpadu,” jelasnya.

Sederhananya, upaya pengelolaan ini dapat diartikan sebagai upaya menjaga dan memelihara kualitas dan kuantitas sumber daya air agar tidak tercemar. Hal ini diwujudkan Nieke dalam misinya memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mempertahankan sumber daya pencemaran.

Pelaksanaan pengelolaan ini akan berhasil apabila dilakukan dengan memperhatikan karakteristik sumber daya air, dampak yang akan terjadi, dan memprediksi risiko. Tak ketinggalan, berupaya mencari solusi, penanganan serta monitoring yang berkelanjutan juga harus digerakkan.

Terkait hal ini, berbagai kendala kerap muncul sehingga perubahan persepsi masyarakat menjadi kunci penting. Di samping itu, diperlukan perbaikan internal sistem pada pengelolaan sumber daya guna menjaga dan melestarikan sumber daya air. ”Mengubah persepsi memang tidak mudah sehingga diperlukan berbagai strategi,” lanjut ibu dua anak ini.

Strategi yang dimaksud Nieke antara lain adalah dengan pendekatan sistem, perubahan secara bertahap dan berkelanjutan. Perubahan paradigma dari pengendalian kualitas (end of pipe) ke penjaminan kualitas (preventive and corrective) juga menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Kembali Ingatkan Jumlah Gubes
Sementara itu dalam pidato sambutan pada pengukuhan gubes kali ini, Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA kembali mengingatkan bahwa ITS membutuhkan 170 gubes pada tahun 2017. Ini mengingat, langkah ITS sebagai research university.

Terhitung hari ini, ITS mempunyai 104 gubes. Guna mencapai angka tersebut, setidaknya ITS masih membutuhkan 70 gubes. ”Jika jumlah ini dibagi dengan tahun yang tersisa, ITS perlu 12 gubes setiap tahunnya. Artinya satu orang setiap bulannya,” terang Tri Yogi.

Berkaca pada tahun 2012, ITS hanya berhasil mengukuhkan dua gubes. Hal ini pun memaksa ITS untuk mematok target dua kali lipat di tahun depan.

Untuk itu, pada kesempatan tersebut gubes Teknik Mesin ini mendorong seluruh dosen ITS yang telah menempuh studi Strata 3 (S3) untuk segera memproses gelar profesornya. Pun dengan dosen yang berstatus Strata 2 (S2) untuk segera mengambil pendidikan S3. ”Saya percaya mungkin, Anda tidak membutuhkan predikat gubesnya. Namun, percayalah bahwa ITS membutuhkan gelar Anda,” ujarnya antusias.

Tak lupa, dosen asal Tulungagung ini juga berpesan kepada para gubes agar tidak berhenti berkarya setelah meraih gelarnya. ”Menjadi profesor justru merupakan awal untuk berbuat lebih banyak bagi institusi dan bangsa.,’’ pungkasnya. (ran/esy)

Berita Terkait