ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
01 Desember 2012, 12:12

KJI-KBGI Sesuai Kebutuhan Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tahun ini KJI memasuki tahun ke-8 digelar. Sementara KGBI baru memasuki tahun ke-4. Namun, antusiasme setiap universitas dalam mengikuti ajang bergengsi tak pernah surut. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pendaftar dari masing-masing kategori.

Dalam sambutannya, Dr Ir Hidayat Soegihardjo Masiran MS, ketua KJI-KGBI 2012, memaparkan bahwa terdapat 94 proposal yang mendaftar KJI. Sedangkan jumlah pendaftar KBGI mencapai 24 tim.

Meski begitu dalam final ini, terdapat 26 tim dalam KJI. ”Delapan tim untuk kategori jembatan baja, delapan untuk kompetisi jembatan kayu serta delapan tim juga untuk kategori jembatan kayu,” papar dosen yang juga dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). KBGI sendiri terdiri dari sembilan tim.

Lebih lanjut, Hidayat menjelaskan bahwa kompetisi ini merupakan aplikasi teori yang lebih kompleks. Tidak hanya perancangan, di dalamnya juga terdapat proses pelatihan hingga pemeliharaan.

Tahun ini, tema KJI yang diusung adalah Jembatan Kokoh dan Awet. Sedangkan untuk KBGI adalah Rumah Kayu Bertingkat Inovatif dan Tahan Gempa. Pengambilan tema memang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia.

Sementara itu, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, Rektor ITS, menilai penunjukkan ITS sebagai tuan rumah, bukanlah tanpa alasan. Hal ini wajar, mengingat ITS merupakan barometer teknologi di Indonesia bagian timur.

Dikatakannya, persebaran peserta KBI dan KBGI terbilang merata. Sebanyak 17 universitas terlibat dalam kompetisi. Sayangnya, hanya satu universitas luar Pulau Jawa yang mampu menembus final.

Hal tersebut mengusik Tri Yogi untuk mengusulkan kompetisi serupa bagi universitas luar Pulau Jawa. Sehingga, mereka juga dapat merasakan event KJI dan KBGI secara nasional. ”Dari kompetisi ini diharapkan muncul tenaga terampil dalam bidang bangunan,” terang guru besar Teknik Mesin ini. (ran/esy)

Berita Terkait