Jangan sampai melupakan sejarah (Jas Merah). Begitulah kiranya pesan dalam buku bersampul coklat kehijauan ini. Buku ini bercerita tentang perjalanan panjang para founding father yang membangun kampus ITS dari awal. Tidak luput, sekilas cerita tentang pengaderan pun diulas lengkap di dalamnya.
Mengisi ruangan 3×3 Gedung Balai Kartini, Jakarta, buku-buku itu dipamerkan. Penulis yang turut hadir dalam pameran tersebut antara lain Lutfia, Aldrin Dewabrata, Fatimatuz Zahroh, Eka Setyowati dan Lisana Shidqina. Mereka adalah mahasiswa ITS yang tergabung dalam tim Djoeang.
Berjajar rapi di antara produk sponsor dan karya ITS lainnya, tidak mengurangi perhatian alumni yang datang. Silih berganti alumni datang, tidak lain karena ingin memiliki buku tersebut. ”Saya beli satu ini untuk ruang baca di jurusan,” ungkap Dr Mohammad Mashuri MT, alumni Jurusan Statistika yang saat ini menjabat Ketua Jurusan Statistika.
Nominal Rp 100 ribu dipilih sebagai harga yang bersahabat bagi alumni yang ingin memiliki buku ini. Alumni pun tidak keberatan olehnya. Mereka lebih tertarik untuk bernostalgia mengenang kampus yang berhasil membesarkan namanya saat ini.
Tibanya di penghujung acara IBS, buku-buku tersebut kembali diperkenalkan. Berbeda dengan pameran, kini panggung megah disediakan sebagai sarana memperkenalkan kembali buku tersebut pada alumni.
Uniknya, Cak Lontong sebagai bintang tamu didaulat untuk membantu jalannya perkenalan buku tersebut. Dengan gurauan yang khas, Cak Lontong membantu menarik perhatian pengunjung. Rencananya, buku tersebut hanya akan dijadikan doorprize untuk mahasiswa dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan terkait sejarah kampus.
Namun, salah seorang alumni menyarankan untuk dilelang. Tanpa pikir panjang, Cak Lontong mengalihkan perhatian alumni untuk memilih siapa yang berani melelang buku tersebut dengan harga yang fantastis.
”Saya berani satu juta,” seru Mahardika Fahrudin Rois Puma salah seorang alumni Jurusan Teknik Kimia angkatan 2007. Ia berhasil menjadi pemilik buku pertama,dilanjut dengan pelelang lainnya.
Pelelangan buku ini bukanlah ajang adu gengsi antar alumni, melainkan bagaimana seorang alumni menghargai sejarah awal mula kampus perjuangan. Terlihat antusias beberapa alumni yang luar biasa. Hingga ada yang berani melelang seharga Rp 6 juta sebagai harga tertinggi. (lik/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung