Kedatangan BJ Habibie dalam Dies Natalis memang telah direncanakan sejak lama. Pemilihan BJ Habibie sebagai orator bukannya tanpa pertimbangan. Dr Ing Setyo Nugroho, ketua panitia mengatakan bahwa BJ Habibie adalah seorang ‘superstar’. ”Pesonanya masih ada walaupun sudah bukan presiden. Buktinya Grha penuh,” terangnya.

Presiden ketiga Indonesia ini juga dinilai sebagai representasi visi Dies Natalis untuk mengembangkan kreativitas. Utamanya dalam bidang teknologi. BJ Habibie merupakan salah satu inovator yang mampu membuka pandangan Indonesia dalam bidang teknologi.

Kesuksesan Dies Natalis ini juga ditinjau dari peserta orasi ilmiah. Jumlahnya jauh lebih banyak dari tahun lalu. Apalagi dari kalangan mahasiswa. Dari 1.000 yang ditargetkan bertambah menjadi lebih dari 2.000 mahasiswa.

Dalam rangkaian Sidang Terbuka ini, tak hanya berisi orasi ilmiah. Pasalnya, pada kesempatan tersebut turut diumumkan beberapa prestasi yang dicapai oleh sivitas akademika ITS seperti  pemenang Jurusan Berkinerja Terbaik dan penerima Anugerah Indikatama ITS. Menariknya, beberapa penandatanganan kerja sama juga dilakukan.

Antre Sejak Pagi
Hanif Azhar, Menteri Hubungan Luar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS membenarkan bahwa antusiasme mahasiswa memang sangat tinggi. ”Ini terlihat saat pendaftaran dibuka. Dalam beberapa jam saja, sudah mencapai 1.000 orang,” terang Hanif. Akibatnya, nomor yang digunakan sebagai pusat pendaftaran rusak.

Tak hanya itu, agar bisa masuk Grha, puluhan peserta telah antre masuk Grha sejak pagi. Padahal pintu Grha belum dibuka. Mereka pun harus menunggu hingga pukul 08.30 untuk dapat masuk Grha.

Sebenarnya, pihak panitia sendiri  telah menyiapkan dua live streaming. Tempatnya di Fakultas Teknik Kelautan dan di Student and Community Centre (SCC). ”Hanya saja, banyak mahasiwa yang ITS yang memilih ke untuk masuk ke Grha,” tuturnya.

Berbagai cara pun dilakukan oleh mahasiswa untuk melihat lebih dekat BJ Habibie. Puluhan mahasiswa rela tidak duduk. Mereka bahkan berdiri di tribun lantai dua, tepat di atas BJ Habibie berorasi. (ran/esy)