ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
09 November 2012, 22:11

Berbagi Inspirasi dengan Bidik Misi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lima universitas yang dimaksud adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Airlangga (UA). Jumlah seluruhnya mencapai 1.300 mahasiswa.

Prosesi penyambutan keduanya tergolong unik. Bukan lagu perjuangan yang didengungkan, melainkan alunan salawat badar dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Cinta Rebana (CR). Ternyata, pengusaha yang akrab disapa CT tersebut mempunyai cerita unik dengan salawat badar.

Sejak awal acara, Nuh telah menyapa hangat para peserta. Dengan gaya khasnya , ia mengingatkan para mahasiswa untuk senantiasa bangga terhadap statusnya sebagai penerima Bidik Misi. ”Tidak banyak lulusan SMA yang bisa kuliah di universitas negeri. Apalagi dapat beasiswa. Makanya, tak ada alasan untuk tidak bangga,” terang mantan rektor ITS ini.

Tahun ini adalah tahun ketiga Bidik Misi dilaksanakan. Nuh mengungkapkan bahwa Bidik Misi merupakan salah satu wujud bahwa ekonomi lemah bukan alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan. ”Jumlah seluruh mahasiswa Bidik Misi mencapai 92.000 mahasiswa di seluruh Indonesia,” terang Nuh.

Sementara itu, dalam kesempatannya, Chairul Tanjung (CT) banyak bercerita tentang pengalaman hidupnya. Bagaimana seorang yang tidak punya dapat meraih sukses, bahkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia pun tak ragu berbagi kiat sukses menjadi pengusaha.

Perjalanan seorang CT sebenarnya dimulai sejak Sekolah Dasar (SD). Namun, semakin berkembang ketika ia menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI). Kala itu, selain menjadi mahasiswa, ia juga seorang aktivis mahasiswa dan perintis bisnis.

Dalam merintis usahanya ini, CT mengatakan bahwa menghasilkan satu rupiah pertama jauh lebih sulit dibanding menghasilkan satu milyar kedua. ”Artinya memulai jauh lebih sulit dibandingkan melanjutkan,” ujarnya.

Kepada para peserta, CT juga mengingatkan bahwa sukses tidak selalu identik dengan kepandaian saja. Justru menjadi aktif adalah penting. Pasalnya, menjadi aktivis akan memperluas networking. Menurutnya, jaringan adalah salah satu faktor sukses menjadi sukses. Jaringan menunjukkan seberapa bisa kita mengenal dan berhubungan dengan orang lain.

Resep lain untuk sukses berbisnis adalah berani memprediksi masa depan. Apa yang diinginkan di masa yang akan datang adalah hal yang harus dipersiapkan. ”Belilah masa depan dengan harga sekarang,” ujar pimpinan Transcorp ini. Sebab, semua tahapan menuju kesuksesan adalah jalan panjang. Pada setiap fasenya, terdapat anak tangga yang harus dilewati satu persatu.

Tak cukup berbagai cerita secara lisan saja, ia juga berbagi inspirasi lewat buku. Tak kurang dari 500 buku dibagikan secara cuma-cuma kepada para peserta. Walaupun sempat berebut, tetapi dapat dikondisikan. (ran/esy)

Berita Terkait