Ir Nanang Untung, Ketua Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII) mengatakan, pada tahun 2050 nanti, Indonesia akan masuk dalam 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia. ”Kita akan bersaing dengan China, Amerika Serikat, India, Brazilia, Meksiko, Rusia, Jepang, Inggris, dan Jerman,” ujarnya.
Pernyataan tersebut bukanlah tanpa alasan. Nanang menjelaskan untuk saat ini Indonesia berada pada urutan ke-16 negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi ketersediaan sumber energi yang sangat melimpah. Misalnya, minyak bumi, gas, batubara, biomassa, nuklir dan sumber energi lainnya.
”Ditunjukkan dalam grafik, permintaan semua energi hingga 2035 cenderung mengalami peningkatan,” ujar alumnus Institut Teknologi Bandung tersebut. Tak hanya itu, pembagian wilayah Indonesia menjadi beberapa koridor ekonomi, juga memegang peranan penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi nusantara.
Untuk koridor Sumatra, dicanangkan sebagai pusat produksi dan pengolahan pertanian serta cadangan energi nasional. Untuk koridor Kalimantan, ditetapkan menjadi pusat produksi dan pengolahan bahan-bahan tambang.
Tak jauh beda dengan Sumatra, koridor Sulawesi dan Maluku utara juga dijadikan pusat pertanian, perkebunan dan perikanan. Sedangkan untuk koridor Jawa akan difokuskan sebagai penguat sektor industri dan jasa nasional. (ali/esy)
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
Bangkalan, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya untuk mendorong pengembangan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren.