ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
03 November 2012, 23:11

Rancang Bus Kampus, Mahasiswa ITS Juara BKSTM

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lomba Rancang Bangun BKSTM merupakan kompetisi rancang bangun mesin antar seluruh mahasiswa S1 Teknik Mesin di seluruh Indonesia. Kemenangan ITS kali ini benar-benar memberikan kejutan. Sempat menduduki posisi kesembilan dari sepuluh peserta pada tahun 2011 dalam ajang serupa, kali ini ITS sukses meraih peringkat pertama.

Fadlil dan tim mengaku langsung tertarik ketika pertama kali mendengar informasi diadakannya kompetisi ini. Sejak Mei 2012, mereka sudah mulai menyusun tim dan ide yang akan mereka lombakan dalam kompetisi tersebut. ”Pada Agustus 2012, ide kami rampung dan dikirimkan untuk mengikuti desk evaluation,” terang Rizal.

Bus Jatisurya sebagai Transportasi Massal Dalam Kampus menjadi karya yang mereka bawakan. Hasil seleksi tahap pertama yang diumumkan pada awal Oktober 2012 ternyata memberi hasil yang memuaskan. Dalam waktu tidak lebih kurang lebih dua minggu, Fadli dan tim diharuskan untuk membuat sekaligus memperbaiki materi presentasi yang akan mereka bawakan di tahap seleksi kedua.

Bersama ITS, turut pula sembilan tim lain yang juga lolos hingga tahap presentasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Selain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya (UB) dan UGM sendiri, Universitas Indonesia (UI) bahkan mengirimkan dua orang wakilnya. ”Meski demikian kami tetap optimis kalau karya kami dapat mengungguli peserta lainnya,” ungkap Dhaffi.

Presentasi yang diadakan di Gedung Pusat Kebudayaan Kusnadi Hardjosumantri (Purna Budaya) UGM, Kampus Bulak Sumur, Yogyakarta tersebut menjadi saksi kemenangan tim ITS. ”Ada kepuasan tersendiri setelah berhasil mengungguli teman-teman dari universitas unggulan lainnya di Indonesia,” tandas Dhaffi.

Jatisurya, Karya yang Detail dan Inovatif
Bus Jatisurya dirancang sebagai transportasi umum sebagai solusi kepadatan lalu lintas, polusi lingkungan, kebutuhan akan lahan parkir, dan keamanan dalam lingkungan kampus. Selain menggunakan sistem biodiesel engine sebagai penggerak utama, bus ini juga dilengkapi dengan sistem hybrid yang berasal dari baterai. Energi pada baterai sendiri berasal dari panel surya dan regenerative break.

Fadlil menjelaskan bahwa kombinasi antara motor dan diesel digunakan sebagai penggerak transmisi dalam bis. Transmisi dan konsep gerak bus pun dibagi layaknya sistem transmisi pada kendaraan umum, hanya saja dengan nama yang berbeda. ”Layaknya mesin hybrid, terdapat tahapan-tahapan dimana motor harus charging, uncharging, dan juga kapan harus bekerja sendiri-sendiri atau bersama-sama,” jelas mahasiswa angkatan 2010 ini.

Tidak hanya unggul dalam pemanfaatan teknologi harvesting energy, Fadlil dan tim bahkan telah merancang kendaraan ini sedetail mungkin. Mulai dari konsep penggerak, konsep drivetrain (penerus gerak, red), sistem transmisi, chassis, bahkan simulasi telah rampung dan dirancang dengan baik. ”Meski penekanan pada lomba lebih ditekankan pada transmisi dan chassis, kami tetap memperhitungkan berbagai faktor di luar itu,” tambah Pradana.

Pekerjaan yang sangat detail ini diakui Fadlil dan tim menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengaplikasikan pelajaran yang mereka dapatkan selama perkuliahan. Pada dasarnya, konsep dasar dalam perancangan Bus Jatisurya pun tidak melenceng dari materi perkuliahan keempat mahasiswa Teknik Mesin ini. ”Yang terpenting adalah bagaimana memanajemen tugas masing-masing agar karya ini dapat diselesaikan,” tandas Pradana. (ken/izz)

Berita Terkait