ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
27 Oktober 2012, 17:10

Bunga, Duta Indonesia di Colorado

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

IELSP merupakan salah satu program hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat. Dalam serangkaian program di negeri Paman Sam tersebut, mahasiswa Indonesia diajak untuk berkomunikasi langsung dan beradaptasi dengan masyarakat di sana. Bunga merupakan salah satu dari 80 mahasiswa yang berhasil terpilih menjadi duta Indonesia sekaligus menimba ilmu di USA.

Pengalaman yang tak terlupakan bagi Bunga saat berada selama kurang lebih delapan minggu di Colorado. Sejak tiba di Colorado, rasa kaget sempat dirasakan mahasiswi asal Mojokerto ini. ”Saat sampai di sana hawanya dingin. Sampai bisa membuat dehidrasi waktu berpuasa karena sudah mulai masuk musim gugur,” tutur Bunga yang mulai berangkat ke Colorado enam hari sebelum Idul Fitri.

Bunga ditempatkan di Colorado State University (CSU). Letak kampusnya di daerah perbukitan dengan kondisi lingkungan yang sejuk, membuat Bunga terpesona. ”Pemandangan di sana masih asli. Benar-benar menyenangkan dapat tinggal di CSU,” kenangnya.

Di CSU, ia mahasiswa Indonesia lainnya ditempatkan di asrama mahasiswa. Letak kamar telah diatur sedemikian rupa agar tidak saling berdekatan. Hal ini menjadikan interaksi berlangsung aktif antara peserta IELSP dengan mahasiswa CSU.

Semua fasilitas yang dibutuhkan disediakan oleh IELSP. Mulai dari fasilitas pribadi, kupon untuk makan, hingga uang saku. ”Di sana tugas kita itu hanya belajar bahasa Inggris, mencermati kebudayaan yang ada dan bersosialisasi sebaik mungkin dengan penduduk asli serta mahasiswa,” terang Bunga.

Empat kelas yang harus ia ikuti yaitu reading, writing, grammar, speaking and listening class setiap harinya. Rupanya, antusiasme mahasiswa Indonesia sangat tinggi dalam program itu. Bahkan hingga kelas berakhir, mereka sering menjadi peraih nilai terbaik. ”Dosennya pun mengakui bahwa mahsiswa Indonesia yang paling aktif dikelasnya,” imbuh mahasiswi yang aktif di Kementerian Ristek BEM ITS.

Peduli Masyarakat dan Lingkungan
Hal yang paling membuat Bunga kagum oleh CSU yaitu kebersihan lingkungannya. Sampah sekecil apapun tidak ditemukan di daerah kampus. Tak hanya itu, pejalan kaki serta orang cacat sangat diutamakan dengan ketersediaan berbagai fasilitas. Mobil ataupun kendaraan lain juga pasti akan segera melambat ketika mereka menyebrang jalan. Ketika menaiki kendaraan umum, mereka juga pasti mendapat bantuan.

Kecintaan yang besar terhadap lingkungan juga dibuktikan dengan kemasan makanan yang terbuat dari kertas daur ulang. Keamanan kamar mandi juga sangat terjaga dengan adanya kunci yang dilengkapi dengan password sehingga mahasiswa dengan jenis kelamin berbeda tidak bisa memasukinya. ”Semua sistem tertata dengan rapi, semoga Indonesia dapat menerapkanya,” harap mahasiswi angkatan 2009 ini.

Bunga beserta rekan-rekannya pun tak lupa untuk jalan-jalan disekitar CSU. Salah satu tempat yang dikunjunginya yaitu Rocky Mountains. Di tempat tersebut pemandangan alam liar yang sesungguhnya dapat dilihat. ”Tupai, rubah, ram, elk, bahkan beruang tersebar di sekitar daerah tersebut. Masih sangat alami,” kenang Bunga.

Bunga pun tak melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Estes Park. Di sana terdapat banyak sekali kerajinan tangan asli buatan penduduk setempat. Bahkan, rumah-rumah asli penduduk dengan ciri peternakan yang khas juga masih dapat ditemui.

”Saya juga mengikuti kampanye calon presiden USA, Barack Obama,” ucap Bunga dengan semangat. Dalam kampanye itu, tidak ada fenomena iming-iming uang atau kaos seperti yang terjadi di Indonesia. Semua orang hadir tepat waktu atas dasar kesadaran pribadi, dan disambut dengan fasilitas memadai, seperti kursi khusus manula.

Kontes American football turut mewarnai kesibukannya bersama teman-teman. ”Football di sana juga fair. Siapapun yang menang dan kalah tidak jadi persoalan, yang penting kedua tim telah melakukan yang terbaik,” ceritanya.

Unjuk Budaya Indonesia
Selain belajar mahasiswa program IELSP juga dianggap sebagai duta Indonesia di USA. Salah satu tugas utamanya yaitu mengadakan sebuah event besar bertajuk Indonesian Day. Bunga beserta teman-teman Indonesia lainya pun menyiapkan beberapa penampilan daerah. Antara lain tari Saman, Gambyong, pencak silat, gamelan dan sinden.

”Untungnya waktu kami jalan-jalan ke museum Colorado di Denver, kami ketemu dengan Didik Nini Towok yang sedang pentas,” ujar perempuan asal Mojokerto tersebut. Mereka pun dikenalkan dengan salah satu warga negara Indonesia di sana yang membantu mereka tampil hingga siap.

Persiapan yang kurang dari satu bulan itu berbuah manis. Tak hanya warga Indonesia saja yang hadir. Tak sedikit masyarakat lokal yang datang hanya untuk melihat penampilan dari tari Saman. ”Kurang lebih hingga 200 orang yang hadir mengunjungi pentas seni kami,” ucap Bunga bangga. (sha/lis)

Berita Terkait