Bila pada pertengahan lomba tim ViOne dan Antarmuka memimpin sementara, maka perolehan akhir menunjukan hasil yang berbeda. Tim lainnya dari ITS, Bombjar berhasil menyalib rekan-rekan sekampusnya dalam perolehan poin defensive maupun offensive.

Tim yang digawangi oleh Petrus Holiaga Krisma, Gumarang, Putu Wiraswara Widya dan Ali Arif berhasil mencatatkan 25 poin untuk offensive, 166 poin untuk defensive dan predikat good untuk konfigurasi findpattern, dummy1, knockdown, luckyseven dan FTP.

Namun, tim ini pun harus mengakui keunggulan tim Tongtongv2 dalam perolehan nilai defensive dan offensive. Tim dari Institut Teknologi Bandung ini berhasil mencatatkan 131 poin untuk penilaian offensive serta 129 point untuk defensive.

Tim lainnya dari ITS, tampil dengan tidak kalah cemerlang. Tim Superspok! yang beranggotakan IGN Agung Bayu Ditaprawira, Satrio Gita Nugraha dan Aldo Aditya Alase berhasil memperoleh nilai offensive tertinggi, yakni sebesar 145. Superspok! juga mampu menunjukan kelihaiannya dalam memperoleh poin defensive, yakni sebesar 101 point.

Sayangnya, tim ini tidak mampu menyapu bersih predikat good untuk lima penilaian lainnya. Tim ini hanya mampu mendapatkan predikat good untuk penilaian knockdown dan luckyseven.

Tim SlamanSlumunSlamet juga tampil baik. Tim ini mampu memperoleh nilai tinggi dalam penilaian defensive, yakni 143 poin. Walaupun mampu menyapu bersih predikat good untuk lima penilaian lain, tim ini hanya mampu mencatat dua poin untuk penilaian offensive.

Di samping itu, dua tim dari ITS lainnya, Antarmuka dan Vione masing masing mencatakan poin 131 dan 72 untuk kategori defensive. Serta, poin nol dalam penilaian offensive.

Raditya PW MKom, Ketua Tim Pembina Gemastik ITS menjelaskan, poin-poin ini memang bisa menunjukan penilaian server dari jalannya perlombaan. Namun, poin ini belum bisa menentukan siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Hal ini dikarenakan, penilaian akhir serta sistem penilaian hanya diketahui oleh tim juri. "Nilai-nilai ini hanya menjadi gambaran tentang jalannya lomba untuk kita," tutur Raditya. (ram/esy)