Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Jurusan (FSLDJ), Yanu Andy Fredian, pada acara Pelatihan Manajerial Lembaga Dakwah (PMLD) beberapa waktu lalu. Yanu menyebutkan, buku ini akan menjadi jawaban berbagai persoalan lembaga dakwah di ITS. ”Ini (buku ini, red) akan menjadi salah satu pedoman bagi teman-teman lembaga dakwah di jurusan,” ujar mahasiswa Jurusan Matematika ini.

Buku yang telah mulai digarap ini, secara garis besar akan memuat empat bahasan utama. Yakni, masalah kelembagaan, syiar, kaderisasi dan kemuslimahan. Masalah-masalah yang diangkat merupakan kasus nyata yang terjadi di berbagai jurusan di ITS. ”Harapannya, masalah yang terjadi di jurusan yang satu dapat menjadi study case bagi jurusan lain,” tutur Yanu.

Yanu menambahkan, buku ini akan dirilis pada periode kepengurusan ini. Awalnya, ia berencana untuk menyelesaikan penyusunan buku selama dua bulan usai pelaksanaan PMLD. Namun, karena takut penyusunannya tidak maksimal, maka peluncuran buku terpaksa ditunda. ”Kemungkinan paling buruk, kita me-launching buku ini pada pelaksanaan Majelis Akbar (MA),” ungkapnya.

Masalah lain yang terjadi pada Lembaga Dakwah ITS, lanjut Yanu, adalah kurangnnya pemahaman pengurus lembaga dakwah terhadap Pedoman Bersama Lembaga Dakwah (PBLD). Hal ini bisa dimaklumi karena saat ini pengurus lembaga dakwah merupakan pemain baru yang tidak ikut merumuskan PBLD.

Padahal, PBLD mencerminkan kondisi ideal dari sebuah lembaga dakwah di ITS. ”Karena itulah kita perlu menyegarkan kembali pemahaman mereka (aktivis dakwah Kampus ITS, red) mengenai PBLD,” sahut Yanu.

Namun, Yanu juga mengakui bahwa buku PBLD saat ini tidak sepenuhnya lagi relevan terhadap kondisi lembaga dakwah ITS. Hal ini dikarenakan pisahnya Daerah Otonomi Politeknik (DOP) PENS dan PPNS dari JMMI. Akan tetapi, hal ini tidak berpengaruh banyak pada penyelenggaraan lembaga dakwah. ”Saat ini kita masih fokus untuk memahamkan PBLD pada teman-teman lembaga dakwah di jurusan, urusan revisi mungkin belum terlalu mendesak,” ungkap Yanu seraya tersenyum. (ram/esy)