Pembangunan gedung ini menunjukkan keseriusan ITS untuk mengembangkan basic scince di Indonesia. Tri Joko Wahyu Adi PhD, Panitia Pembuat Komitmen (PPK), menyebutkan bahwa pembangunan Menara Sains didasari oleh semangat untuk mewujudkan ITS sebagai universitas riset bertaraf internasional. ”Dengan mengembangkan basic science, kita berupaya untuk menjadi International Research University,” tegasnya.
Tri Joko menyebutkan, pembangunan gedung 11 lantai ini akan menghabiskan dana hingga Rp 100 milyar. Pembangunannya dilakukan secara bertahap hingga tahun 2014. Rencananya, pembangunan tahap kedua akan selesai pada tahun 2013. ”Pembangunan juga tergantung pada ketersediaan dana,” ujar dosen Jurusan Teknik Sipil ini.
Pembangunan gedung ini dikembangkan dengan konsep modern yang ramah lingkungan. Tim pengembang pun mengaku telah berkoordinasi dengan tim Eco Campus ITS. Tri Joko mencontohkan, penebangan pohon-pohon dalam area pembangunan telah dikaji secara mendalam. ”Setiap pohon yang ditebang akan diganti dengan dua pohon dengan diameter batang hingga 30 cm,” rinci Tri Joko.
Dalam sambutannya, Muhammad Nuh menyambut baik pembangunan gedung ini. Ia mengungkapkan bahwa pembangunan Menara Sains merupakan langkah tepat untuk mempromosikan bidang sains. Menurut mantan rektor ITS ini, saat ini populasi mahasiswa sains hanya berkisar pada angka 3,5 persen dari total populasi mahasiswa Indonesia. ”Jumlahnya masih sangat kecil walau ditambah dengan populasi mahasiswa teknik sebesar 11,5 persen,” jelas Nuh.
Padahal saat ini, Indonesia sedang membutuhkan banyak tenaga ahli untuk mendukung perkembangan ekonominya. Untuk tetap mempertahankan laju ekonomi sebesar enam persen saja, Indonesia membutuhkan sebanyak 113 juta tenaga ahli. ”Kita masih kekurangan sembilan juta tenaga ahli saat ini,” tutur Nuh.
Nuh menegaskan, untuk memenuhi kekurangan sembilan juta tenaga ahli bukanlah perkara mudah. Ia mencontohkan, kampus sebesar ITS saja hanya mampu meluluskan 5.000 mahasiswa tiap tahunnya. Menurutnya, walaupun jumlah ini digabungkan dengan lulusan sekolah tinggi teknik lainnya, belum mampu untuk memenuhi kekurangan tersebut. ”Untuk itu, tidak ada cara lain selain memperkuat basic science dan engineering,” aku Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Kabinet Indonesia Bersatu jilid 1 ini.
ITS Siap Bantu Program Pemerintah
Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, Rektor ITS, merasa bangga atas pembangunan Gedung Menara Sains ini. Ia menyebutkan, tahun 2012 merupakan tahun yang penuh karunia bagi kampus ITS. Pasalnya, pada tahun ini ITS dapat meresmikan pembangunan lima unit gedung. ”Tiga unit gedung ada di kampus pusat ITS, sisanya di Sidoarjo dan pembangunan Institut Teknologi Kalimantan (ITK),” tutur Tri Yogi.
Tri Yogi juga berterima kasih atas dukungan pemerintah terhadap pembangunan kelima unit gedung tersebut. Untuk itu, ia mengaku siap untuk mendukung program pemerintah dalam mencetak guru-guru sains dan teknik. ”Bila dipercaya, kita siap mengawal program ini,” ujarnya.
Tri Yogi menjelaskan, ITS akan mendukung program ini dengan membentuk program studi keguruan di tiap jurusan. ”Bila satu jurusan mampu manampung 100 mahasiswa saja, maka kita akan punya 2.200 calon guru sains dan teknik dari ITS,” tutur Tri Yogi.
Tri Yogi juga menambahkan, walaupun mendapat sambutan baik dari Mendikbud, program ini masih perlu pembicaraan lebih lanjut. ”Saat ini kita memang masih menunggu konfirmasi dan penunjukan oleh pemerintah,” (ram/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan