ITS News

Jumat, 12 Desember 2025
27 September 2012, 23:09

Kecelakaan Kapal, ITS Beri Pandangan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahuga Jaya yang mengangkut 215 penumpang dan 78 unit berbagai jenis kendaraan tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal tanker MT Norgas Canthinka (NGC), tepatnya 4 mil dari Bakauheni, Lampung. Akibat kejadian itu, delapan orang tewas, 146 selamat, dan 69 orang masih dalam pencarian.

Dr RO Saut Gurning ST MSc, pengamat tranportasi laut ITS, mengatakan, ada tiga hal yang diduga menjadi penyebabnya. Saut menyebutkan, equipment error, human error, dan pengelolaan traffic di Selat Sunda yang masih belum dilaksanakan dengan baik .

Soal equipment error, Saut menduga telah terjadi kesalahan komunikasi bridge to bridge yang akhirnya menyebabkan kesalahpahaman. ”Hal itu kemungkinan besar dikarenakan peralatan sistem komunikasi yang terdapat pada kapal tidak memenuhi peraturan Solas (International Convention for the Safety of Life at Sea, red),” ujar Saut dalam konferensi pers, Kamis (27/9) di Twin Hotel Surabaya.

Tak hanya itu, dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ini juga mengatakan, human error bisa juga menjadi salah satu penyebab yang lain. Hal itu ia ungkapkan mengingat kecelakaan tersebut berlangsung dini hari yang merupakan kisaran waktu kritis karena awak kapal sedang mengalami kelelahan.

Senada dengan Saut, Dr Eng Trika Pitana ST MSc juga mengatakan bahwa human error juga dapat terjadi disebabkan oleh kendala bahasa. ”Bahasa yang digunakan pada kedua kapal juga mungkin berbeda, yang satu berbahasa Inggris, sedangkan yang satu bahasa Indonesia,” ungkapnya.

Mengingat terdapat persilangan jalur pelayaran domestik dan internasional di wilayah perairan tersebut, maka kepadatan traffic dapat juga menjadi salah satu penyebab tabrakan.

Oleh karena itu, berdasarkan kejadian ini, pengamat transportasi laut dari ITS bermaksud memberikan sejumlah rekomendasi. Beberapa diantaranya adalah  agar pemerintah dapat mengawasi dan menjamin ketersediaan sistem telekomunikasi di kapal. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memberi perhatian khusus terkait pengelolaan jalur pelayaran. (ald/nir)

Berita Terkait