ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
24 September 2012, 19:09

Mahasiswa PENS dan PPNS Wisuda di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dari 1088 mahasiswa yang diwisuda pada hari terakhir ini, terdapat 432 orang mahasiswa PENS serta 426 orang mahasiswa PPNS. Hal tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan, lantaran berdasarkan statuta terbaru ITS, dua politeknik tersebut telah resmi lepas dari ITS.

”Mereka kan memang masih bagian dari ITS,” tegas Drs Mukayat, Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi ketika ditanya kenapa mahasiswa PENS dan PPNS masih diwisuda ITS. Menurut Mukayat, hal itu terjadi karena mahasiswa yang diwisuda saat ini ialah mahasiswa yang diterima dan dikukuhkan oleh ITS beberapa tahun silam. Sehingga, sampai mereka lulus tetap menjadi bagian dari ITS.

Istilahnya, saat ini ITS sedang melakukan passing out. Yakni menghabiskan lulusan sampai angkatan terakhir yang dikukuhkan oleh ITS, yaitu angkatan 2011. ”Jadi, bukan sebuah permasalahan jika mereka diwisuda oleh ITS,” tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Dra Ismaini Zain MSi, Kepala Badan Akademik ITS. Menurut dia, hingga tiga tahun ke depan, mahasiswa PENS dan PPNS masih akan diwisuda oleh ITS. Baru mulai mahasiswa angkatan 2012 tidak lagi diwisuda oleh ITS. ”Sebab, mereka juga tidak dikukuhkan oleh ITS,” jelas Ismaini sambil tersenyum.

Lantaran akan menggelar wisuda secara mandiri pada tahun 2015 kelak, Badan Akademik milik PENS dan PPNS tengah mulai mempersiapkan diri. Ismaini menyebutkan bahwa pihak mereka saat ini memperhatikan apa saja yang dilakukan dalam wisuda, serta apa saja yang dibutuhkan. ”Mulai saat ini mereka belajar membuat sebuah acara wisuda,” tutur dosen Jurusan Statistika ini.

Rencanakan Wisuda Tiga Kali dalam Setahun
Kendala yang dialami oleh ITS ketika mahasiswa PENS dan PPNS turut mengikuti wisuda yakni jumlah wisudawan yang relatif banyak. Apalagi pada wisuda bulan September, yakni tempat para mahasiswa yang lulus tepat waktu akan melakukan wisuda.

Jumlahnya kerap membludak, sehingga harus dilakukan pada tiga hari yang memakan hari Sabtu, Minggu dan Senin. ”Padahal Senin merupakan hari efektif kerja, tidak seharusnya menggelar wisuda dalam hari aktif,” ujar Ismaini.

Sempat terpikir untuk menjadikan wisuda tersebut dua sesi dalam satu hari. Yakni hari minggu pagi, dan minggu siang. Namun, menurut Ismaini tindakan tersebut bukan pilihan yang terbaik. Sebab, keluarga yang datang ke acara wisuda akan memadati gedung sejak beberapa jam sebelum acara dimulai. ”Jika dalam sehari ada dua wisuda, akan susah mengontrol keramaian yang terjadi,” terangnya.

Oleh karena itu, Ismaini mengatakan bahwa Badan Akademik mengusulkan kepada Rektor ITS untuk menggelar wisuda tiga kali dalam setahun. Rencananya, wisuda tiga kali dalam setahun tersebut diterapkan hanya sampai mahasiswa PENS dan PPNS yang dikukuhkan oleh ITS habis. Sehingga, tindakan tersebut akan merubah kalender akademik ITS sebelumnya. ”Jadi misalnya dalam tahun depan, berarti ada wisuda ke-106, 107 dan 108,” jelasnya. (fin/fz)

Berita Terkait