ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
24 September 2012, 08:09

Leole Curi Perhatian Pengunjung Wisuda 105

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak kenal maka tak sayang. Begitulah pepatah yang dapat menggambarkan stan buatan mahasiswa Jurusan Desain Produk Industri (Despro) ITS. Mereka berusaha memperkenalkan ITS melalui produk yang mereka tawarkan. Mulai dari polo T-shirt, kaos oblong, mug, hingga stiker dengan desain khusus yang menggambarkan identitas kampus perjuangan.

Pelataran Grha Sepuluh Nopember mereka jadikan tempat strategis untuk menawarkan berbagai pernak-pernik khas ITS. Lebih lagi semarak pelepasan wisuda cukup mendukung untuk mencuri perhatian siapa saja yang melintas. ”Seluruh produk yang ditawarkan hasil desain kami sendiri,” ungkap Kresno Eka Mukti, pengelola stan.

Berawal dari anjuran salah satu dosen, Thomas Ari Kristianto SSn, untuk memproduksi merchandise khas ITS, mereka mulai tertarik menekuninya. Satu setengah bulan digunakan untuk menggodok konsep produk secara matang. Mulai dari desain, label, hingga sistem penjualan. Hingga akhirnya awal Januari 2012 mereka berhasil direkrut oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS.

Secara kualitas, Kresno menjelaskan bahan yang digunakan pun disesuaikan dengan target pasar mereka. Khususnya pada desain. ”Yang kami jual di sini yang utama tentu desain,” paparnya.

Menariknya, seluruh desain produk yang  mereka tawarkan disesuaikan dengankondisi ITS saat ini. Seperti sekarang, mereka sedang meluncurkan produk mereka yang mereka namai sebagai produk season satu. Warna hijau yang menjadi dominan warna produk menunjukkan bahwa ITS sedang menggalakkan eco campus. ”Nanti akan ada season dua juga lho,” terangnya.

Karena belum punyaoutlet sendiri, Kresno dan kawan-kawan memanfaatkan jejaring sosial dalam menawarkan produk. Harganya pun terjangkau. Produk yang mereka jual berkisar antara Rp 75 ribu hingga Rp 95 ribu per buahnya.

Nama Leole sendiri didapat dari potongan kata oleh-oleh. ”Jadi oleh-oleh khas ITS, dari dan untuk ITS,” terang mahasiswa angkatan 2009 ini. Terbatasnya produk menjadi kesulitan tersendiri untuk memenuhi permintaan karena pesanan yang cukup melimpah. ”Apalagi kalau jurusan atau rektorat yang pesan,” kenangnya. (lik/fz)

Berita Terkait