Kedua mahasiswa tersebut adalah Raden Aditya Brahmana dan Maranu Toto Negoro yang merupakan mahasiswa angkatan 2011. Mereka merupakan satu-satunya wakil Indonesia dari tingkat perguruan tinggi yang meraih pringkat ke dua dalam ajang bergengsi tersebut.
Perlombaan yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Korea Selatan ini diikuti oleh 18 negara dari seluruh dunia, dengan total 20 tim dan 96 peserta. Lomba ini menantang peserta untuk bisa menciptakan program yang bisa memberikan solusi untuk memanfaatkan teknologi di bidang edukasi.
Ide yang digagas kedua mahasiswa Indonesia dalam lomba ini, yakni e-learning tentang pembelajaran iklim dan cuaca. Mereka berdua sengaja memilih tema tersebut lantaran terjadi bencana alam typhoon alias angin topan sekitar seminggu sebelum lomba dihelat.
Awalnya, seleksi dilakukan dari proposal yang mereka kirimkan pada awal Agustus lalu. Setelah dinyatakan lolos, pemerintah Korea Selatan membiayai semua akomodasi mereka menuju venue perlombaan.
”Dulu kita cuma iseng cari lomba di internet, lalu ikut saja,” ujar Toto, sapaan akrab Maranu Toto Negoro saat ditemui setelah tiba di Surabaya, Senin (17/9).
Uniknya, dalam lomba ini, mereka hanya diberi waktu selama tiga hari untuk membuat program pembelajaran dengan media e-learning. Waktu singkat tersebut tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
“Untungnya kita telah mempersiapkan konsep ide yang akan digunakan sejak masih di Indonesia, sehingga di sana kami bisa mengerjakannya langsung,” terang Aditya, cowok kelahiran Jakarta ini. (Benny/DS/BCS)
(Editor : Besty Simatupang)
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh