ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
14 September 2012, 10:09

Kuliah Umum Perdana, Undang Dirjen Dikti

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seketika Gedung Pasca Sarjana lantai tiga penuh dengan mahasiswa. Tak hanya dari Prodi Teknik Geofisika saja yang hadir, namun mahasiswa Jurusan Teknik Geomatika pun turut memenuhi ruangan. Keadaan yang tadinya ramai, menjadi hening seketika saat acara kuliah umum yang dihadiri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof Dr Ir Djoko Santoso MSc, dimulai.

”Sudah lama sebenarnya Teknik Geofisika ini direncanakan untuk didirikan. Sejak Pak Nuh masih menjadi Rektor ITS,” ujar Prof Dr Ir Djoko Santoso MSc seraya tersenyum ramah. Dirjen Dikti yang dulunya juga merupakan Rektor ITB ini menyebutkan bahwa Teknik Geomatika harus mencakup dua hal. Yaitu sains dan kesejahteraan hidup manusia.

Dengan raut wajah yang bersahabat, Djoko memaparkan penjelasan dasar seputar Prodi Teknik Geofisika. Salah satunya yaitu terkait cara yang sering digunakan untuk bisa mengidentifikasi kondisi bumi. Seperti gravity, magnetic, sound waves, dan electricity. ”Semua mahasiswa Teknik Geofisika harus bisa membuat gambar struktur fisik bumi,” ujar lelaki berkacamata ini.

”Banyak dari mahasiswa saya dulu menjadikan Jurusan Teknik Geofisika sebagai pilihan kedua atau terakhir,” ujar alumni bidang geofisika ini dengan semangat. Sayangnya, ketersedian perguruan tinggi dengan fakutas teknik berbanding terbalik dengan mahasiswa yang meminati bidang teknik. Menurut data yang dimiliki Djoko, jumlah fakultas teknologi yang ada di Indonesia hanya berjumlah 70 persen. Sedangkan jumlah mahasiswa yang berminat hanya berkisar 14 persen.

Di sisi lain, ada satu hal yang membuat Djoko prihatin. Pasalnya, sampai saat ini aset sumber daya alam Indonesia, terutama di bidang pertambangan, masih dikelola oleh investor asing. ”Dari total sumber daya alam yang ada di Indonesia, hanya 40 persen saja yang benar-benar dimiliki oleh negara,” ungkap Djoko.

Karena itu, Djoko berharap dengan diresmikannya Prodi Teknik Geofisika pada tanggal 6 Juli 2012 lalu, dapat menghasilkan banyak insinyur berkualitas. Hingga kelak Indonesia dapat mengusai sumber daya alamnya sendiri. ”Banyak pekerjaan yang membutuhkan insiyur Teknik Geomatika baik di dalam maupun di luar negeri,” imbuh Djoko. (sha/fz)

Berita Terkait