Beberapa hal yang dibahas dalam pelatihan tersebut meliputi fungsi dasar, klasifikasi, fasilitas, serta entitas jasa pelabuhan. ”Selama ini masih banyak yang belum mengerti tentang dasar pengelolaan pelabuhan, oleh karena itu ITS diminta untuk memberikan kursus singkat kepada BPWS,” tutur Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD, Direktur Pusat Promosi dan Kerjasama LPPM ITS.
Materi lebih lanjut terkait International Maritime Organization (IMO) Convention dan pengetahuan tentang Port State Control (PSC) juga tak luput dari bahasan kursus ini. PSC sendiri merupakan pemeriksaan kapal-kapal berbendera asing di pelabuhan nasional untuk tujuan verifikasi, bahwa kondisi kapal dan kompetensi awak kapal telah memenuhi persyaratan konvensi internasional.
”Misalnya saja jika ditemukan bahwa jam kerja anak buah kapal tidak sesuai dengan acuan ILO (International Labor Organization, red) maka itu dapat dikatakan sebagai clear ground,” jelas Dr Eng Trika Pitana ST MSc, salah seorang pemateri. Lebih lanjut Trika menjelaskan bahwa clear ground merupakan bukti bahwa kapal, perlengkapan, dan krunya secara substansi tidak sesuai persayaratan dalam konvensi.
Pelatihan ini akan dilaksankan selama tiga hari hingga Sabtu (15/9) mendatang. Berbagai hal teknis terkait pelaksanaan pengelolahan pelabuhan akan disampaikan dalam kesempatan itu. Sebut saja salah satunya pengetahuan terkait substansi undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran. (ald/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung