ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
22 Agustus 2012, 10:08

Saling Berbagi di ABU Robocon

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejak pagi hari, semua peserta ABU Robocon 2012, termasuk Indonesia yang diwakili oleh tim robot ITS, dikumpulkan salam satu ruangan. Pembicara pertama adalah salah satu juri dari kompetisi tahunan ABU Robocon yang membahas lebih dalam mengenai perlombaan tersebut.

Bahasan ini dilanjutkan oleh sharing teknologi pembuatan robot para juara ABU Robocon 2012. Yakni Cina sebagai peraih Grand Prix, disusul oleh Vietnam yang menjadi runner-up pertama. Sementara Jepang dan Thailand terikat sebagai runner-up kedua. Dalam menyampaikan ulasannya, masing-masing negara memiliki penerjemah tersendiri.

Pengakuan Cina cukup mengagetkan. Mereka memiliki 12 versi robot yang berbeda. Untuk setiap strategi yang mereka buat, dibuat satu robot khusus untuk strategi itu. ”Robotnya pun dievaluasi secara rutin,” Tegar Palyus Fiqar, anggota tim robot ITS berkisah.

Sementara tim Vietnam mengatakan bahwa motor yang mereka gunakan untuk membuat robot adalah motor DC bekas. Namun, mereka telah meng-upgrade motor tersebut. Sedangkan tim Thailand mengungkapkan robot manual milik mereka benar-benar dibawah kendali penuh pengemudinya. ”Sehingga, pengemudinya berlatih sangat keras,” lanjut Tegar.

Selain itu, tim Jepang yang diwakili oleh Tokyo University berkisah mengenai sensor yang mereka gunakan untuk mengambil bun target lomba. Mereka menggunakan produk sejenis kinect sensor yang diproduksi oleh Asus. Sementara rahasia lainnya adalah mini PC yang mereka gunakan sebagai prosesor utama.

Bertukar Kenang-Kenangan
Setelah acara usai, para peserta saling bertukar kenang-kenangan dari negara masing-masing. Tim dari India membawa kain sari untuk diberikan kepada tim lain. Sementara tim Fiji memberikan bendera mereka, dan tim Malaysia memberi suvenir dari universitas mereka, Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Uniknya, banyak juga peserta yang bertukar mata uang masing-masing. Tim Cina misalnya, sangat kaget ketika tim Indonesia memberi mereka lembaran dua ribu rupiah. Mereka pun menukarnya dengan tiga lembar mata uang mereka untuk tim Indonesia. ”Bagi mereka uang dua ribu rupiah itu terlalu besar nilainya,” sahut Tegar. (fin/lis)

Berita Terkait