”Mulai bulan Juli, kami melakukan gerilya kursi rusak di lorong-lorong dan ruang kelas jurusan,” kata Suhud SE, Kepala Sub Bagian Sarana dan Prasarana. Rata-rata telah ditemukan kursi dengan kondisi rusak, yakni sekitar 16 hingga 50 kursi di setiap ruang kelas.
Kursi jenis kayu dan besi di lorong dan ruang kelas jurusan tersebut akan dirawat dan diperbaiki sesuai kondisinya. Hingga saat ini, perbaikan kursi kuliah telah selesai dilaksanakan di 17 jurusan.
Namun, perbaikan hanya dilakukan untuk kursi ruang perkuliahan. ”Kursi laboratorium dan unit karyawan tidak termasuk di dalamnya,” kata Muhammad Amiruddin, Koordinator Layanan Ruang Kuliah.
Proses perbaikan kursi ini meliputi penghalusan, pelitur kayu, dan perbaikan komponen yang rusak. Mayoritas kursi kayu mengalami kerusakan pada siku dan meja papan. Kondisi serupa juga terjadi pada kursi besi.
”Untuk kursi besi yang rusak parah tidak kami buang, melainkan didaur ulang menjadi bahan tambahan untuk perbaikan siku kursi kayu,” tutur karyawan yang akrab disapa Udin ini.
Bahan baku material yang digunakan pun sengaja didatangkan dari Pasuruan. Hal ini disebabkan harga bahan baku di surabaya relatif lebih mahal. ”Sementara ada 70 buah papan kayu yang sudah didatangkan dari pasuruan, bahannya dari kayu jati,” kata Udin.
Selain bangku kuliah, fasilitas listrik di ruang kuliah juga tengah dibenahi. Rencananya, akan dilakukan perbaikan pada trafo balus di setiap ruang kelas. Alat ini berfungsi untuk menjaga efisiensi penggunaan listrik. ”Dengan trafo balus efisiensi bisa mencapai 60 persen, ini berguna untuk mengurangi pengeluaran listrik ITS,” kata Udin.
Saat ini, perbaikan fasilitas listrik telah berlangsung di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). ”Sejumlah 250 trafo telah selesai diperbaiki dari total 650 trafo yang ada di FMIPA,” tandas Udin.
Sejauh ini, BPSPP telah membentuk tim khusus untuk memantau kondisi sarana dan prasarana kuliah di ITS. Untuk mengakomodasi tugas pemantauan ini, dibentuk empat buah tim dengan konsentrasi kerja yang berbeda. ”Ada tim khusus AC, tim LCD, tim konstruksi dan tim listrik,” ungkap Suhud.
Menurut keterangan Suhud, jumlah personil yang ada masih tergolong kurang untuk perbaikan semua kursi kuliah di ITS. ”Idealnya tiap tim memiliki empat personil. Sedangkan sekarang hanya ada dua,” kata Suhud. Meski demikian, target BPSBB adalah sebagian besar perbaikan dapat diselesaikan pada masa libur akademis ini. (anl/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung