Kesepuluh mahasiswa di jalur khusus ini direncanakan akan menempuh pendidikan S1 berbagai jurusan. Selama kurang lebih empat tahun, mereka akan menjadi mahasiswa di ITS. "Merekalah yang lolos seleksi kami," ujar Kepala Biro Akademik ITS Ismaini Zain, Jumat (10/8/2012).
KS Papua merupakan jalur khusus yang dibuka tahun ini. Jalur masuk ke ITS ini adalah hasil kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dengan pihak ITS. Program ini merupakan program Terwujudnya 1.000 Doktor dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).
Sarjana-sarjana teknik dinilai sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses pembangunan di seluruh pelosok negeri, khususnya di Papua. Sepluh mahasiswa tersebut berhak atas biaya pendidikan dan living cost hingga lulus dari pihak pemerintah.
Tidak hanya di ITS, calon mahasiswa dari Papua disebar di seluruh universitas ternama di Pulau Jawa. Diharapkan setelah lulus dan kembali ke daerahnya, turut serta dalam program pembangunan di daerah asal mereka masing-masing.
Para mahasiswa Papua itu di antaranya memilih jurusan Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Teknik Geomatika, Teknik Kelautan, Teknik Elektro, Teknik Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), dan Matematika.
"Sebenanarnya kami diminta membekali program matrikulasi sebelum memulai perkuliahan. Sebab, kondisi sosial kebudayaan yang berbeda antara daerah asal. Tapi ternyata, mereka sudah setahun belajar di Jakarta atas bimbingan Yohanes Surya," tambah Isnaini.
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh