Keikutsertaan Niken dalam ajang Pemilihan Tenaga Keuangan Berprestasi tingkat nasional bukanlah kali pertama. Tahun sebelumnya, Niken juga berkesempatan mewakili ITS pada ajang yang sama. Namun, saat itu keberuntungan tampaknya belum memihak kepadanya. Setelah sempat masuk sebagai finalis, Niken harus rela terhempas dari posisi tiga besar. Ia belum mampu membawa pulang gelar.
Seakan tidak mau menyerah begitu saja, Niken kembali mengikuti ajang yang sama setahun kemudian. Tanpa mengalami hambatan yang berarti, ia dapat kembali menjadi pemenang pada seleksi tingkat institut. Ia berhasil lolos dengan berkompetisi dari empat peserta lain di kampus.
Bagi ibu satu orang anak ini, mengikuti ajang Pemilihan Tenaga Keuangan Berprestasi merupakan wujud kontribusi nyata terhadap ITS. Ia menilai, banyak hal yang harus diperbaiki dalam tata kelola keuangan di kampus ini. "Untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah tersebutlah saya mengikuti ajang ini," tuturnya lugas.
Pada ajang ini, Niken menyampaikan idenya yang berupa Aplikasi Honor dan Pajak atau biasa disingkat Sihopa. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang sama yang dengan yang diikutkan Niken pada ajang sebelumnya. "Saya hanya melakukan penyempurnaan di sana sini," ungkap wanita berkacamata ini.
Niken menceritakan, ide pembuatan Sihopa ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2007. Saat itu, banyak pegawai yang merasa kesulitan untuk mendapatkan bukti potong Pajak Penghasilan (PPh) 21 untuk dilampirkan sebagai laporan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sehingga tidak jarang, Niken yang saat itu menjabat sebagai Bendahara Pengeluaran (BP) harus bekerja ekstra keras. "Tidak jarang pula saya harus lembur dan baru pulang setelah salat Magrib," ujarnya.
Oleh Niken, usul ini kemudian diteruskan kepada pimpinannya. Usulan ini pun tidak butuh waktu lama untuk segera direalisasikan. Pada tahun 2010, Sihopa telah berhasil diintegrasikan. Namun, saat itu kegunaan Sihopa masih sangat terbatas. Sihopa hanya mampu mengerjakan dua fungsi saja, yakni memberikan bukti potong PPh 21 final dan membuat daftar honorarium pegawai.
Wanita asal Kediri ini menyatakan, fungsi Sihopa masih bisa ditingkatkan lagi dalam beberapa hal. Ia pun telah mengusulkan agar Sihopa dapat segera diintegrasikan dengan SIM Kepegawaian sehingga bisa terintegrasi dengan biro-biro lain di ITS. "Syukurnya, pengintegrasian dengan SIM Kepegawaian saat ini sedang dalam proses pengerjaan," jelasnya.
Di samping itu, Niken juga menyebutkan bahwa Sihopa akan juga mengerjakan satu fungsi lain, yakni merekap setiap pembayaran honorarium secara rinci. Sebelumnya, banyak pegawai yang dibuat bingung dengan adanya pembayaran honorarium yang langsung dikirim ke rekening mereka tanpa ada konfirmasi. "Dengan Sihopa, mereka akan tahu honorarium yang dibayarkan itu honorarium yang mana," tutur Niken.
Bekerja di Bidang Keuangan
Bukanlah hal yang mudah bagi seorang lulusan Politeknik untuk bekerja di bidang keuangan. Hal ini pulalah yang dirasakan Niken ketika awal diterima bekerja di ITS. Namun dengan kerja keras dan kemauan belajar, ia mampu mengejar ketertinggalannya.
Niken yang mulai bekerja di ITS sejak tahun 2001 ini menceritakan, awalnya ia bercita-cita untuk menjadi seorang teknisi di almamaternya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Bak gayung bersambut, pada tahun 2000, ia mendengar bahwa ITS membuka lowongan kerja teknisi yang akan ditempatkan di dua tempat, PENS dan BAUK. Maka ia pun segera mendaftar sembari berharap ditempatkan di politekniknya. Namun siapa sangka, pada saat pengumuman, Niken malah dinyatakan diterima di bagian keuangan BAUK.
Niken pun sempat bimbang. Pasalnya, ia sama sekali tidak tahu apa yang harus dikerjakannya di BAUK. Namun di tengah kebimbangan tersebut, Niken malah mengambil keputusan yang berbeda. Ia memutuskan untuk memperdalam kemampuan bahasa Inggrisnya di Kediri. "Lucu juga, saya baru masuk kerja setahun setelah pengumuman karena kursus bahasa Inggris dulu," ujarnya sembari tersenyum.
Selama bekerja, Niken berusaha keras untuk mengejar ketertinggalannya. Ia seringkali mengikuti diklat keuangan yang diadakan ITS kala itu. Tidak puas sampai di situ, Niken juga tidak segan untuk bertanya pada rekan-rekannya yang lebih paham masalah keuangan. "Saat ini saya juga sedang kuliah lagi di Universitas Airlangga (Unair) untuk memperdalam pengetahuan di bidang keuangan," selorohnya sambil menutup pembicaraan. (ram/nir)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,