Oars and Sails sendiri adalah salah satu kategori yang menuntut keahlian kombinasi dayung dan layar. Aturannya, peserta hanya dapat mendayung pada satu sisi kapal. Selanjutnya, angin yang dihasilkan ini digunakan untuk menggerakkan layar pada satu sisinya.
Sayangnya, kompetisi ini tidak berjalan sesuai dengan ketentuan lomba. Jalur lomba ternyata berbeda dari apa disampaikan sewaktu briefing. Selain itu, area start juga terlalu sempit untuk dilewati oleh 15 kapal dalam waktu bersamaan.
Kurangnya koordinasi antara juri dan panitia dinilai menjadi penyebab. Pasalnya, perubahan jalur tersebut memang tidak diinformasikan. Akibatnya, peserta banyak yang gagal mengikuti lomba termasuk Rojo Segoro (kapal MC, red) karena did not start. ”Rojo Segoro tidak sendiri. Ada lima tim lain juga mengalami hal serupa,” ujar Arifin Gustian P, salah satu anggota MC.
Menyikapi tersebut, para peserta tidak tinggal diam. Tim tuan rumah menggalang dukungan dari beberapa peserta yang merasa dirugikan. Hasilnya, lebih dari 10 tim yang merasa dirugikan. ”Kami meminta race ulang,” pungkasnya. (ran/nir)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung