Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS ini memang dirancang untuk mendobrak daya minat mahasiswa ITS untuk dapat mengenyam pendidikan di luar negeri. ”Ini adalah konsekuensi menuju world class university,” ujar Imron Gozali, Presiden BEM ITS dalam sambutannya.
Pada pelaksanaanya, kegiatan ini diisi oleh pembicara yang berkompeten di bidangnya, sebut saja seperti Nurul Hidayati SS, Rahman Dwi Wahyudi ST, dan Sudibyo ST. Masing-masing adalah perwakilan dari IO ITS, lulusan double degree dan lulusan yang pernah mengikuti program Summer Course.
Di awal, presentasi dijelaskan oleh Nurul, ia menerangkan mengenai bagaimana cara untuk mengajukan proposal studi ke luar negeri. ”Sedikitnya ada dua jalur yang bisa ditempuh, yakni melalui jalur degree maupun non-degree,” jelasnya. Untuk jalur degree, kita dapat mendapatkannya melalui jalur master atau doctoral program dan jalur double degree. Sedangkan pada jalur non-degree, terdapat program-program seperti Summer Course, International Conference, Student Exchange, dan Internship.
Selanjutnya, dijelaskan oleh Rahman mengenai atmosfer yang terdapat pada dunia Internasional class ketika mengenyam studi di luar negeri. Ia menceritakan pengalaman-pengalamannya selama menjadi mahasiswa double degree di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) Taiwan. ”Ada banyak manfaat yang akan kita dapat. Seperti memiliki wawasan global, meningkatkan daya jual di dunia kerja, belajar mandiri, dan memiliki koneksi multinasional,” terang alumni Teknik Industri ITS ini.
Di akhir, presentasi diterangkan oleh Sudibyo yang pernah mencicipi atmosfir Summer Course bersama Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) Malaysia. Seperti yang kita ketahui, Summer Course merupakan salah satu ajang untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya dari suatu negara kepada dunia global melalui jalur pendidikan. ”Di dalamnya kita akan mendapatkan sebuah project tertentu dan juga dapat belajar bersama host university,” tutur alumni Teknik Lingkungan ITS ini.
Agar dapat mengenyam program-program tersebut, setidaknya terdapat beberapa persyaratan yang harus dimiliki. Seperti transkrip nilai, sertifikat, nilai Test of English as a Foreign Language (TOEFL) minimal 500, dan Curicullum Vitae (CV). Tak ketinggalan, sertakan pula surat rekomendasi dan sebuah surat mengenai tujuan mengikuti program tersebut untuk menguatkan persyaratan.
Panitia pun berharap dengan terselenggaranya kegiatan seperti ini akan lebih memacu semangat mahasiswa ITS untuk dapat go international. ”Semoga ini dapat membuka mindset mahasiswa ITS ke depan, karena kitalah duta ITS di masa depan,” ucap Lindafiskasari, Ketua Pelaksana. (man)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,